Berita Selebriti
KPI Pertimbangkan Lesti Kejora Diboikot di Televisi Karena Cabut Laporan KDRT Rizky Billar
Belakangan ini muncul isu Lesti Kejora dan Rizky Billar yang diminta untuk diboikot tampil di televisi dan radio. Begini tanggapan KPI.
Penulis: Rohmayana | Editor: Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM- Belakangan ini muncul isu Lesti Kejora dan Rizky Billar yang diminta untuk diboikot tampil di televisi dan radio.
Petisi ini muncul pasca Lesti Kejora mencabut laporan KDRT terhadap Rizky Billar.
Bahkan petisi itu muncul ke media sosial didalam komentar Instagram @KPI.
“Terimakasih atas dukungan dari publik ke sosial media KPI, dua hari terakhir ini terkait harapan dari publik, masalah publik figur yang beberapa hari ini sedang ramai dibincangkan,” sebut Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah.
Namun menurut Nuning Rodiyah imbauan KPI meminta kepada seluruh Lembaga Penyiaran untuk tidak memberikan peluang kepada pelaku KDRT.
“Itu kan harus jelas ya,” kata Nuning Rodiyah.
Baca juga: Ayah Lesti Kejora yang Laporkan Rizky Billar, Tudingan Leslar Prank se-Indonesia Terbantahkan
Baca juga: Dimaafkan Lesti Kejora, Rizky Billar Cabut Talak
Baca juga: Hati Ayah Lesti Kejora Masih Terluka Gegara Anaknya di KDRT Rizky Billar: Rasa Marah Belum Hilang
Jika ada tuntutan dari masyarakat untuk menuntut kedua belah pihak agar diboikot dari layar kaca, maka hal tersebut harus dipertimbangkan lagi.
“Hari ini yang masuk memang 20 ribu lebih komentar kepada KPI,” sebut Nuning Rodiyah.
Hal yang pertama dibahas oleh warganet adalah soal boikot pasangan Leslar, kedua adalah Lesti Kejora selalu di hati.
“Ini kan ada dua pendapat yang berbeda,” ujar Nuning Rodiyah.
Pihaknya sebagai regulator, mengaku akan mengeluarkan kebijakan sesuai dengan UU penyiaran.
“Kami sebagai representasi publik akan bersikap netral, dan tidak berpihak kepada siapapun dalam menentukan kebijakan,” ujar Nuning Rodiyah.
Baca juga: Lesti Kejora Bak Abaikan Nasehat Ustaz Subki Soal Perceraian: Saya Tahu Suami Saya
Menurut Nuning Rodiyah pihaknya akan mempertimbangkan banyak hal ketika mengambil kebijakan.
“Misalnya pertimbangan dari aspirasi publik, yang kedua yaitu pertimbangan yang bersifat regulatif dari UU Penyiaran,” kata Nuning Rodiyah.
Jika dirasa penampilan publik figur yang saat ini sedang ramai diperbincangkan meresahkan publik, atau menampikan upaya KDRT, maka KPI akan melakukan evaluasi kepada program televisi tersebut.
Menurut Nuning Rodiyah ada komentar yang memberikan dukungan kepada Lesti Kejora.
Namun ada juga yang memberikan fakta dan juga ada yang berkomentar utnuk menguatkan Lesti Kejora.
“Maka keberpihakan kepda korban itu juga harus menjadi pesan yang kemudian ditampilkan di layar kaca,” kata Nuning Rodiyah.

Baca juga: Fakta Mengejutkan Isi Surat Perdamaian Lesti Kejora dan Rizky Billar
Bahkan hingga saat ini korban KDRT menurut Nuning Rodiyah perlu dilakukan pendampingan dan penguatan.
“Kami juga meminta kepada seluruh lembaga penyiaran untuk ikut serta dalam mengedukasi publik,” kata Nuning Rodiyah.
Apalagi saat ini bagi Nuning Rodiyah publik sudah mulai kritis bahwa KDRT adalah kejahatan yang tidak bisa ditoleransi.
“Kalau jadi korban harus lapor ke polisi, kalau udah lapor harus tetap kuat dan menyelesaikan laporan agar memberikan efek jera kepada pelaku KDRT,” ujar Nuning Rodiyah.
Bagi Nuning Rodiyah saat ini publik sudah mulai cerdas dalam isu tersebut.
“Namun ada juga kondisi korban yang harus mendapatkan perhatian khusus, misalnya korban mendapatkan tekanan, dan itu sangat berpengaruh pada kondisi korban,” sebut Nuning Rodiyah. (*)
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Komnas Perlindungan Anak Kecewa Lesti Kejora Jadikan Abang L Alasan Agar Tetap Bersama Rizky Billar
Baca juga: Ketakutan Rizky Billar Usai Laporan Kasus KDRT Dicabut Lesti Kejora: Saya Takut Disorot
Baca juga: Hotman Paris Geram dengan Lesti Kejora yang Tiba-tiba Cabut Laporan Rizky Billar: Harusnya Konsekuen