Berita Jambi

Tahun Depan Angkot di Kota Jambi Diremajakan, akan Libatkan BUMD

Angkutan kota atau angkot di Kota Jambi yang hidup segan mati tak mau, oleh Pemkot Jambi akan diupayakan untuk bisa tetap eksis.

Editor: Deddy Rachmawan
TRIBUN JAMBI/SOLEHAN
angkot di Terminal Rawasari, Kota Jambi 

Pantauan Tribun Jambi, para sopir angkot datang ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.361.70 di Lingkar Selatan, Kota Jambi. "Hampir setiap hari ada yang isi, kan para sopir angkot itu gak serempak mengisinya. Mereka tinggal tukarkan kupon lalu kita isi 24 liter," ujar seorang petugas SPBU ini, Rabu (12/10).

Sementara Putra selaku sopir angkot yang sedang menukarkan kupon, bersyukur mendapatkan bantuan tersebut. Sebelumnya ia hanya dapat keuntungan maksimal Rp50 ribu per hari.

"Sekarang alhamdulillah sudah bisa dapat untung seratusan ribuan. Kalau melihat situasi penumpang kan tidak menentu, jadi per harinya itu kadang 7 trip bisa juga sampai 10 trip," kata Putra.

Baca juga: Para Sopir Angkot Sudah Tukarkan Kupon BBM Bantuan Pemkot Jambi Sebanyak Dua Kali

Ia menyampaikan sejauh ini sudah menukarkan kupon bantuan BBM kedua kalinya. Kupon mereka ambil di Terminal Rawasari. “Sebelum itu kan ada dikumpulkan administrasi seperti STNK sama rajin terus bayar retribusi," katanya.

Kini, memang kondisi angkot di Kota Jambi hidup segan mati tak mau. Ekspansi ojek online dan kian mudahnya masyarakat memiliki sepeda motor membuat, moda transportasi ini kian ditinggalkan. Seperti yang dialami salah satu sopir angkutan umum dalam kota jurusan Terminal Rawasari - Terminal Alam Barajo, Edi (44).

Sepengetahuan dia, saat ini jumlah angkot yang beroperasi hanya berkisar 80 hingga 90 unit saja. Meski angkot yang beroperasi sudah berkurang, tak serta merta pendapatan sopir meningkat.

Sebab, jumlah penumpang tak sebanyak dulu. Sekarang dalam sehari Edi hanya mendapatkan 42 orang penumpang dengan pendapatan Rp252 ribu.

"Pendapatan itu belum termasuk biaya pengisian BBM Rp180 ribu dan biaya setoran ke pemilik angkot senilai Rp40 ribu per hari, jadi total keuntungan hanya Rp32 ribu," tutur Edi.

Diceritakan Edi, untuk mendapatkan 42 orang penumpang dirinya memulai pekerjaan dari pagi dan baru selesai pada sore hari. Dalam sehari ia beroperasi sebanyak 6 trip.

Baca juga: Kadishub Kota Jambi Saleh Ridho akan Lakukan Peremajaan Angkot di Tahun Depan

Akibat dari menurunnya jumlah penumpang, tak sedikit rekan-rekannya yang mencari pekerjaan lain.  Hal senada juga dilakukan para pemilik angkot, yang memilih untuk menjual mobilnya akibat setoran yang tak sebesar dulu.

Bambang (38), sopir angkot tujuan Terminal Alam Barajo mengaku sangat kesulitan mencari penumpang.

"Kalau dulu mencari penumpang sangat mudah, bahkan saat kita baru sampai ke terminal, sudah banyak penumpang yang menunggu," kata Bambang, belum lama ini.

Dirinya tidak menyalahkan pihak manapun atas sepinya penumpang. Namun, ia meminta pemerintah terkait untuk lebih memerhatikan nasib sopir angkutan umum dalam kota.

Bambang menambahkan kini mereka mengandalkan waktu-waktu tertentu seperti saat jam pelajar pulang sekolah. Beruntung di jalurnya ada beberapa sekolah yaitu SMPN 5 dan SMPN 11.  (cwi/ceh/cna)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved