Brigadir Yosua Tewas Ditembak
TERUNGKAP, Putri Candrawati Telepon Bharada E Bukan Karena Pelecehan Brigadir J
Fakta baru terkait pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J terungkap, yakni terkait telepon dari Putri Candrawathi kepada Bharada E
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Selain itu, juga mengambil senjata laras panjang jenis Steyr Aug, Kal. 223, nomor pabrik 14USA247 yang berada di kamar tidur Brigadir Yosua.
Dua unit senjata itu diamankan Bripka Ricky ke kamar anak Ferdy Sambo.
Setelah itu Bripka Ricky menghampiri Brigadir Yosua yang berada di depan rumah.
Kemudian Ricky bertanya kepada Brigadir Yosua tentang keributan yang terjadi melibatkan dirinya dengan Kuat Ma'ruf.
“Ada apaan Yos?” tanya Bripka Ricky. "Enggak tahu bang kenapa Kuat marah sama saya," jawab Brigadir J.
Baca juga: Sosok Morgan Simanjuntak Hakim Kasus Ferdy Sambo, Pembunuh Divonis Seumur Hidup
Selanjutnya, Bripka Ricky mengajak Brigadir J untuk masuk ke rumah karena dipanggil Putri Candrawathi.
Brigadir J sempat menolak menghadap Putri Candrawathi. Bripka Ricky Rizal membujuk Brigadir Yosua agar bersedia menemui Putri Cabdrawathi.
Akhirnya Yosua bersedia menemui Putri Candrawathi.
Pada pertemuan di kamar itu, posisi Putri Candrawathi duduk di atas kasur sambil bersandar.
Sementara Brigadir J duduk di lantai.
Setelah Brigadir J menemui Putri Candrawathi, Bripka Ricky memilih meninggalkan keduanya di kamar.
Pertemuan Brigadir J dan Putri Candrawathi itu berlangsung selama 15 menit.
Setelah itu, korban Nofriansyah Yosua Hutabarat keluar dari kamar.
Perkara pembunuhan Brigadir Yosua ini akan digelar sidang perdana pada 17 Oktober 2022.
Sidang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang dipimpin oleh Wahyu, Morgan, dan Alimin Ribut.
Sidang perdana ini akan digelar pada pukul 10.00 WIB. Adapun terdakwa pada kasus ini adalah Bharada E, Bripka RR, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Kuat Maruf. (*)
Baca juga: Peringatan 100 Hari Meninggalnya Brigadir Yosua Digelar H-2 Sidang Ferdy Sambo Cs
Baca juga: Pengacara Putri Candrawathi Sebut Kliennya Tak Tahu Rencana Pembunuhan dan Penembakan Brigadir J