Vladimir Putin Tuding Badan Intelijen Ukraina Lakukan Serangan Teroris di Jembatan Krimea
“Ledakan bom truk di jembatan Krimea adalah ulah dinas khusus Ukraina. Kami memandangnya sebagai serangan teroris terhadap fasilitas sipil yang kritis
Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM - “Ledakan bom truk di jembatan Krimea adalah ulah dinas khusus Ukraina. Kami memandangnya sebagai serangan teroris terhadap fasilitas sipil yang kritis,” kata Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Tidak ada keraguan bagi kami bahwa serangan ini adalah tindakan teroris yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur sipil penting yang dimiliki oleh Federasi Rusia,” kata Vladimir Putin dalam pertemuan dengan Kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin.
Menurutnya, warga luar negeri membantu dinas khusus Ukraina dalam mempersiapkan aksi teroris ini dan truk tersebut tiba di Rusia dari Bulgaria melalui Georgia, Armenia, dan Ossetia Utara.
Pada pagi hari tanggal 8 Oktober, sebuah truk meledak di Jembatan Krimea hingga menyebabkan tangki bahan bakar kereta api terbakar. Tiga orang tewas dan dua cabang jalan yang membentang dari Krasnodar ke Kerch runtuh.
Pada malam hari pergerakan mundur mobil diatur di sepanjang jalan tersebut dan pergerakan kereta api juga dilanjutkan. Jembatan itu ditutup untuk bus dan truk hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah.
Baca juga: Kemenlu Rusia Sebut Barat Melewati "Garis Merah", Jika Pasok Senjata Jarak Jauh ke Kyiv
Baca juga: Pengacara Rizky Billar Akui Kliennya Tak Siap Hadiri Pemeriksaan Polisi: Dia Nggak Pernah Kayak Ini
Jembatan Krimea memiliki panjang total 19 km dan menghubungkan Kerch dan Taman Peninsulas yang terdiri dari dua cabang paralel antara jalan dan rel.
Cabang pertama dibuka pada 2018 dan yang kedua pada 2019 hingga 2020. Pembangunan jembatan tersebut menelan biaya hingga 227,92 miliar rubel dan merupakan jembatan terpanjang yang pernah dibangun oleh Rusia.
Jembatan tersebut dijaga dengan sangat hati-hati baik dari darat, laut, maupun udara. Menurut perkiraan media BBC, pada tahun 2022 saja, Rusia telah menandatangani kontrak untuk memastikan keamanan jembatan dengan menelan hingga lebih dari 2 miliar rubel.
Perusahaan Kesatuan Negara Federal, Departemen Keamanan Departemen Transportasi Rusia, bertanggung jawab atas perlindungan jembatan. Ketika 12 jam setelah ledakan, Vladimir Putin mengeluarkan dekrit tentang penguatan perlindungan jembatan Krimea dengan menginstruksikan Layanan Keamanan Federal Rusia untuk melakukannya. (Nazela)
Sumber: moscowtimes.ru
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kemenlu Rusia Sebut Barat Melewati "Garis Merah", Jika Pasok Senjata Jarak Jauh ke Kyiv
Baca juga: Truk Mogok Depan SPBU Tempino Sebabkan Kemacetan 11 KM dari Arah Jambi menuju Palembang
Baca juga: Ini Nama-nama Pejabat yang masuk 4 Besar Lelang Jabatan di Muaro Jambi