Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Iwan Bule Ngacir Usai Dipanggil TGIPF, Perwakilan FIFA akan Berkantor di Jakarta

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia(PSSI) Mochamad Iriawan mendadak menghilang usai dipanggil Tim Gabungan Independen

Editor: Fifi Suryani
Twitter Mochamad Iriawan (iwan Bule)
Mochamad Iriawan terpilih Ketum PSSI 2019-2023. 

“Yang penting sinkron dan harmonis dengan aturan. Ke depannya tidak boleh ada kejadian seperti ini dan penonton akan nyaman dan aman pemain aman nyaman semuanya juga,” sambungnya.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai ketua Komite Wasit PSSI itu mengakui bahwa PSSI tidak sempurna. PSSI pun siap menampung masukan dari sektor manapun guna menjadikan kompetisi sepakbola lebih baik lagi ke depannya.

“Ada dari legalitas, sampai laporan match com diserahkan ke tim untuk dievaluasi apa yang kurang dan dibenahi,” kata Riyadh.

“Kita yakin tidak ada yang sempurna. PSSI tidak sempurna, pasti perlu masukan, perlu usulan dari seluruh lapisan masyarakat. Tokoh-tokoh sudah kumpul semua dan kami berharap ke depannya bisa lebih baik,” pungkasnya.

Hasil Investigasi

Menkopolhukam Prof Mahfud MD mengatakan, pihaknya dalam hal ini Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bakal menyerahkan hasil investigasi terkait tragedi Kanjuruhan ke Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat. Mahfud meyakini, penyerahan hasil investigasi itu akan dilakukan pada Jumat (14/10) setelah pihaknya melakukan analisis dari apa yang ditemukan selama melakukan investigasi.

"Besok mulai hari Rabu, Tim akan segera melakukan analisis sekaligus menyusun kesimpulan dan rekomendasi sehingga diharapkan laporannya bisa saya serahkan kepada bapak presiden pada hari Jumat pekan ini," kata Mahfud.

Dengan target penyerahan hasil investigasi tersebut, maka kata dia, perintah dari Presiden Jokowi untuk bekerja cepat dalam mengusut kasus ini bisa dilakukan. Bahkan, target itu diselesaikan lebih cepat dari apa yang diperintahkan oleh Presiden Jokowi yakni hanya dalam kurun waktu 10 hari.

"Jadi kalau dulu kami minta satu bulan presiden menyatakan kalau bisa dua minggu, kami InshaAllah lebih cepat lagi 10 hari saja artinya hari Jumat ini sudah bisa diserahkan," tutur dia.

Sejauh ini, TGIPF kata dia, sudah melakukan pemanggilan terhadap para pihak terkait untuk dimintai keterangan. Adapun pihak yang dimaksud yakni, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), serta Host Broadcast Indosiar.

Nantinya hasil permintaan keterangan itu juga akan dijadikan bahan analisis sebelum akhirnya diserahkan kepada Presiden Jokowi. "Tim sekarang sedang mengkonfirmasi beberapa hal yang dinilai sebagai kelemahan atau kesalahan di dalam penerapan standar peraturan yang semestinya dilaksanakan dalam pelaksanaan pertandingan," ujar dia.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi(MK) tersebut juga menyebut akan membuka kemungkinan tim yang dipimpinnya merekomendasikan terobosan hukum. Terobosan hukum tersebut, kata dia, untuk memastikan agar jalannya pertandingan sepak bola dan kompetisi nasional sepak bola berjalan sehat dan bertanggung jawab.

Ia mengatakan terobosan hukum tersebut akan direkomendasikan apabila nantinya disimpulkan bahwa Tragedi Kanjuruhan terjadi akibat kesalahan-kesalahan terkait peraturan perundang-undangan di dalam negeri.

"Bila ada sesuatu yang perlu dikoreksi terkait dengan aturan yang ditetapkan oleh FIFA di dalam pelaksanaan di lapangan dengan kami, maka konsolidasinya di tingkat kami akan kita bicarakan dengan pihak FIFA yang akan mengutus timnya ke sini untuk melakukan penataan ulang terhadap persepakbolaan di Indonesia," kata Mahfud.

"Tetapi bila kesalahan-kesalahan itu terkait dengan peraturan perundang-undangan kita di dalam negeri, maka kita akan merekomendasikan terobosan hukum baru untuk memastikan agar jalannya pertandingan sepak bola dan kompetisi nasional sepak bola berjalan sehat dan bertanggung jawab," sambung dia.

Saat ini, kata dia, TGIPF Kanjuruhan sedang mengkonfirmasi beberapa hal yang dinilai sebagai kesalahan dalam penerapan standar peraturan yang semestinya dilaksanakan dalam pertandingan  "Tim sekarang sedang mengkonfirmasi beberapa hal yang dinilai sebagai kelemahan atau kesalahan di dalam penerapan standar peraturan yang semestinya dilaksanakan dalam pelaksanaan pertandingan," kata Mahfud.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved