Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Pendeta Royanto Situmorang Ungkap Sisi lain Brigadir Yosua Hutabarat

sudah jarang menemukan sosok seperti Brigadir Yosua, yang tergolong sukses menjadi abdi negara, tetap menjaga sikap tetap rendah hati.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI/ALDINO
Pdt Royanto Situmorang 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat menjadi perhatian tersendiri bagi Pendeta Royanto Situmorang.

Kepada Tribun, Royanto Situmorang mengungkapkan sudah mengenal Yosua Hutabarat sejak almarhum masih remaja.

Bahkan sebelum mendaftar menjadi anggota Polri, ucapnya, dia orang yang didatangi Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J, menanyakan berbagai hal terkait pendaftaran.

"Saya dulu beberapa kali daftar polisi, tapi selalu gagal (tidak lulus). Saya ditemui sudah menjelang penutupan pendaftaran, menanyakan terkait persyaratan," ungkap Pendeta Royanto Situmorang, Sabtu (1/10/2022).

Dia bersyukur, akhirnya saat itu Yosua bisa mendaftar dengan persyaratan lengkap, serta akhirnya dinyatakan lulus menjadi anggota Polri.

Pada wawancara di Kantor Tribun Jambi, dia menyebut sebelum jadi anggota Polri, Yosua sosok yang sopan dan hormat kepada orang yang lebih tua.

Setelah jadi anggota Polisi, ungkapnya, sikap Yosua Hutabarat itu tidak juga berubah.

Dia melihat sosok Yosua tetap sebagai orang yang rendah hati, menunjukkan rasa hormat kepada yang seharusnya dihormati.

Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawati Belum Pernah Minta Maaf Ke Keluarga Brigadir J

"Pernah dulu suatu hari, kami bertemu di angkringan di Sungai Bahar. Dia itu sudah seorang polisi, datang menemui teman saya, pendeta juga, dia mencium tangannya," ungkapnya.

Menurutnya, sudah jarang menemukan sosok seperti Brigadir Yosua, yang tergolong sukses menjadi abdi negara, tetap menjaga sikap tetap rendah hati.

Dia sudah menganggap Brigadir Yosua sebagai adik. Royanto juga menyebut telah dianggap anak oleh orangtua Brigadir Yosua.

Makanya ketika mendapatkan kabar kematian Brigadir Yosua Hutabarat, dia merasa sangat terpukul.

Royanto juga menyebut saat itu berusaha menelusuri lebih lanjut terkait dengan penyebab kematian adiknya itu.

Mereka sangat kecewa ketika awal Polri merilis kasus ini, menyebutkan Yosua melakukan pelecehan seksual kepada Putri Candrawathi.

Menurut Royanto, sosok Yosua bukan orang yang memiliki kecenderungan yang demikian.

"Belakangan kan terbukti ternyata tidak ada pelecehan di Duren Tiga itu. Yosua bukan pria tipikal yang seperti itu," ucapnya.

Dia melanjutkan, sepanjang yang diketahuinya, semasa hidup Brigadir Yosua mengisi waktu dengan hal-hal yang positif.

Termasuk untuk pengembangan diri melalui olahraga. "Orang tahu dia aktif di Kempo. Itu benar. Tapi sebelum itu dia juga aktif di Pagar Nusa," ujarnya.

Baca juga: 8 Tahun Pacaran, Begini Awal Hubungan Vera Simanjuntak dengan Brigadir Yosua Hutabarat

Baca juga: Novel Baswedan Hingga Yudi Kecewa Febri Diansyah dan Rasamala Jadi Pengacara istri Ferdy Sambo

Pagar Nusa merupakan pencak silat yang dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama.

Pagar Nusa dibentuk pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Kritisi Narasi Pelecehan

Pendeta Royanto menyayangkan pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong yang menyebut pembunuhan Brigadir Yosua karena sebelumnya diduga kuat melakukan aksi pemerkosaan.

Dia menyebut, seharusnya sebagai pendeta, Gilbert Lumoindong tak masuk ke dalam pembicaraan ranah penyidikan hukum.

"Kalau jadi hamba Tuhan, ya sebaiknya mengajak umatnya agar mendoakan kasusnya terungkap terang bendera, bukan malah itu menghukum," ujarnya.

Belakangan Pendeta Gilbert telah menyatakan permintaan maaf pada pihak keluarga Brigadir Yosua Hutabarat atas pernyataannya yang ditayangkannya di akun Youtubenya itu.

Royanto menyambut baik permintaan maaf itu, dan berharap ke depan Gilbert tidak lagi menyampaikan pernyataan yang kontroversial, yang bisa menghadirkan kehebohan di masyarakat.

Dia menceritakan, beberapa waktu lalu Pdt Gilbert Lumoindong datang ke Sungai Bahar. "Saya sempat bertemu, tapi di pinggir jalan," ungkapnya.

Pada saat itu, terangnya, dia berpikir positif atas kedatangan Pendeta Gilbert itu.

Baca juga: Vera Simanjuntak Sering Mimpi Brigadir Yosua, Rasanya Seperti Nyata

Baca juga: Brigadir J Ngaku Punya Masalah yang Tak Bisa Diceritakan, Vera Simanjuntak Diminta Cari Lelaki Lain

"Mungkin bentuk perhatiannya, karena konon kabarnya Yosua itu sering juga ibadah di sana, mungkin bareng dengan FS," jelasnya.

Belakangan muncul pernyataan Gilber yang terkesan membela Ferdy Sambo dan menghadirkan kesan menyalahkan Brigadir Yosua. "Pernyataan seperti di awal itu sangat kami sayangkan. Untunglah sudah minta maaf," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved