Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Vera Simanjuntak Sering Mimpi Brigadir Yosua, Rasanya Seperti Nyata
Satu di antara orang yang sangat terpukul atas kematian Brigadir J adalah Vera Simanjuntak, perempuan yang dulunya calon istri anggota Polri itu.
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hampir tiga bulan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J meninggal dunia, setelah ditembak berkali-kali di Duren Tiga.
Satu di antara orang yang sangat terpukul atas kematian Brigadir J adalah Vera Simanjuntak, perempuan yang dulunya calon istri anggota Polri itu.
Walau sudah hampir tiga bulan peristiwa itu berlalu, Vera mengatakan dia masih sering terkenang dengan pria yang 8 tahun jadi kekasihnya itu.
Saat terkenang hubungannya dengan Brigadir J, Vera tidak bisa menahan tangisnya.
Diungkapkan Vera, saat tidur, dia sering bermimpi tentang Brigadir Yosua Hutabarat.
"Saya senang didatangi dalam mimpi. Rasanya seperti nyata. Saya dipeluk dalam mimpi," ungkap Vera, dikutip dari Channel Irma Hutabarat - Horas Inang.
Perempuan berambut panjang itu menyebut hingga kini tidak pernah bisa melupakan kebaikan Brigadir Yosua.
"Orang baik, dekat dengan keluarganya, dengan keluargaku juga. Dekat juga dengan keponakanku," ucapnya.
Baca juga: Brigadir J Ngaku Punya Masalah yang Tak Bisa Diceritakan, Vera Simanjuntak Diminta Cari Lelaki Lain
Delapan tahun dia mengenal Brigadir Yosua, tak dilihatnya perilaku pacarnya itu yang menunjukkan penyimpangan dan kesadisan pada perempuan.
"Aku yakin, dia orang yang baik, aku sangat mengenalnya, 8 tahun aku kenal dia," ungkap Vera.
Makanya atas tuduhan pelecehan seksual, Vera mengatakan itu sesuatu yang dia yakini tidak pernah terjadi.
"Nggak mungkin dia melakukan itu. Saya sangat mengenalnya," jelasnya, pada video yang ditayangkan 30 September 2022 itu.
Pada program Rosi di Kompas TV, Vera juga mengungkapkan bagaimana hubungannya dengan Brigadir Yosua.
Banyak yang diceritakan Yosua kepadanya tentang pekerjaan. Termasuk juga soal ancaman yang diterima.
Vera bercerita, saat malam sebelum Brigadir Yosua Hutabarat, ada yang mengancam akan membunuhnya.