Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Keluarga Brigadir Yosua Teken 110 Lembar BAP, Kamaruddin Yakin Berkas Ferdy Sambo Segera P21
Dari keterangan Kamaruddin Simanjuntak, ia memberi sinyalemen bahwa berkas perkara Fredy Sambo di kejaksaan akan segera P21 alias lengkap.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Bareskrim Mabes Polri kembali memintai keterangan sejumlah pihak di Polda Jambi terkait kasus kematian Brigadir Yosua, Minggu (25/9). Setidaknya ada 11 orang sebagai saksi yang diperiksa kemarin.
Mereka bukan hanya keluarga inti Samuel Hutabarat (ayah mendiang Yosua). Mereka yang diperiksa adalah Samuel Hutabarat, Rosti Simanjuntak, Yuni Hutabarat, Devi Hutabarat, dan Reza Hutabarat. Lalu dua orang bibi Yosua, Rohani Simanjuntak dan Roslin Simanjuntak. Serta kekasih almarhum Yosua, Vera Simanjuntak, Sangga Sianturi dan 2 orang perawat.
Pada pemeriksaan kali ini mereka didampingi langsung oleh kuasa hukum keluarga yakni, Kamaruddin Simanjuntak, Nelson Simanjuntak, dan Martin Simanjuntak.
Dari keterangan Kamaruddin Simanjuntak, ia memberi sinyalemen bahwa berkas perkara Fredy Sambo di kejaksaan akan segera P21 alias lengkap.
"Iya, ini untuk menandatangani perbanyakan BAP yang dulu, terkait kasus tersangka Ferdy Sambo dan kawan-kawan, tentang pasal 340 KUHP, Jo Pasal 338 KUHP, Jo Pasal 55 & 56 KUHP," kata Kamarudin, saat selesai mendampingi pihak keluarga, kemarin.
Kamaruddin menjelaskan, kedatangannya ini untuk mendampingi pihak keluarga dalam memperbanyak lembar berita acara pemeriksaaan (BAP).
“Dan ini sekaligus meminta tanda tangan 11 saksi atas kasus pembunuhan berencana oleh Ferdy Sambo. Kami datang mendampingi penyidik dan saksi," katanya.
"Jadi kalau ditotal tadi ada sekira 110 BAP baru yang dibuat dan ditandatangani basah," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Mengingatkan, Polri telah menyerahkan perkara ini ke Kejaksaan. Hanya saja oleh kejaksaan dinyatakan belum lengkap sehingga dikembalikan.
Sebelumnya Direktorat Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung Republik Indonesia berkomitmen bersama Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri agar tidak lagi ada pengembalian berkas perkara para tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana mengatakan, pihaknya berkomitmen berkas perkara atas nama Ferdy Sambo dan 4 tersangka lain hanya akan dikembalikan satu kali.
Baca juga: Vera Simanjuntak Kekasih Brigadir Yosua Ikut Dipanggil Bareskrim Polri di Mapolda Jambi
"Ini dilakukan koordinasi. Khusus di perkara yang sangat menarik perhatian masyarakat ini, Pak Jampidum (Fadil Zumhana) sudah punya komitmen sama Kabareskrim (Komjen Pol Agus Andrianto) bahwa pengembaliannya hanya sekali," ujar Ketut kepada wartawan pada Kamis (22/9) lalu.
Kejagung diketahui telah satu kali mengembalikan berkas perkara 5 tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J kepada Bareskrim.
Selain Ferdy Sambo, 4 tersangka lainnya adalah Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi.
Kamaruddin Simanjuntak memperkirakan berkas perkara kasus pembunuhan berencana oleh Ferdy Sambo sudah masuk P21 pada pekan ini.
Kamaruddin menjelaskan, saat ini jaksa membutuhkan BAP yang asli, karena di awal, hanya ada beberapa BAP yang dikirim.
Baca juga: Benarkah Kamaruddin Simanjuntak Mundur dari Pengacara Brigadir Yosua?
Pemeriksaan ini berlangsung di ruang Restorative Justice Ditreskrimum Polda Jambi. Menurut Kamarudin, pemanggilan saksi ini hanya untuk pengambilan tanda tangan basah bukan dalam rangka pemeriksaan baru.
Tapi ia menegaskan bahwa pemanggilan 11 orang saksi tersebut ini terkait 7 laporan yang pihaknya laporkan ke Mabes Polri. Kemarin tampak kekasih mendiang Brigadir Yosua, yaitu Vera Simanjuntak. Saat tiba di Mapolda Jambi, Vera tak banyak bicara. Ia mengenakan masker hitam.
Rosti: Sosok yang Peka
Rosti Simanjuntak ibu almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat kini mulai tampak lebih tegar. Ia sudah mau berbicara, mengutarakan suaranya yang selama ini sebatas ia tunjukkan dengan kesedihan.
Tapi, ia masih tak kuasa menahan tangis saat mengenang kembali masa kecil sang anak. Kenangan akan Yosua itu ia sampaikan dalam acara Refleksi Dalam Lagu dan Cerita Brigadir Yosua Hutabarat, di Warkop Bunga Robusta, Alam Barajo, Kota Jambi, pada Jumat (23/9) malam.
Rosti mengatakan, Yosua merupakan berkat yang dititipkan oleh Tuhan bagi keluarganya, terutama bagi dirinya sebagai ibu.
Kata dia, semasa hidup, Yosua sangat peka dan memiliki felling yang kuat terhadap kondisi keluarga dan dirinya. "Dia sorotan dari mata aja, sudah mengerti dia kondisi kami, dia sangat peka," katanya.
"Dan apapun penderitaanya, dia tidak pernah ceritakan," sebutnya. Brigadir Yosua selalu total dalam memberikan rasa kasih sayang dan selalu menghibur keluarga.
Katanya, semua rekan Yosua, baik teman masa kecil hingga teman yang belakangan hadir, mengaku turut merasa kehilangan dan ikut meneteskan air mata atas kematian Yosua yang tragis.
Baca juga: Siapa Kakak Asuh Ferdy Sambo di Kepolisian? Taruh Sambo di Jabatan Strategis Polri
"Dia yang dikirim Tuhan ke dunia, terdidik untuk menjaga kepercayaan. Kami mohon bantu kami bapak ibu agar kasus ini dapat terbuka dengan jelas," pintanya.
Pada acara Jumat malam itu, Samuel Hutabarat dan kedua bibi Brigadir Yosua turut berbagi cerita mengenai sosok Yosua. "Dari kecil, hingga dewasa, SD, SMP, SMA, dan sampai jadi polisi, dia sangat sederhana dan semua teman-temannya mengakui itu," kata Samuel.
Kata Samuel, Yosua sangat sayang pada keluarga khususnya ke pada sang ibu. Bahkan, Yosua tidak akan pernah tertidur jika dalam sehari tidak saling teleponan dengan sang ibu, Rosti Simanjuntak.
Pada kesempatan ini, Samuel Hutabarat juga menyampaikan bahwa tidak akan pernah menyerah untuk memperjuangkan keadilan bagi anaknya.
"Saya luruskan di sini, karena di media sosial dan youtube dibilang saya menyerah, tidak. Saya tidak akan menyerah, hanya saja bingung melihat kasus anak saya yang sampai sekarang masih berjalan," katanya.
Ia juga meminta, agar masyarakat dan semua pihak tidak memfitnah anaknya terkait isu pelecehan seksual.
"Ada yang fitnah anak saya melakukan pelecehan, dan itu sudah terbantahkan. Itu sangat dikecewakan, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, apalagi anak saya yang sudah mati," tambahnya. (car)