Berita Jambi

Prihatin Korban Kecelakaan di Jambi, Mahasiswa Unja Lakukan Aksi Solidaritas Tabur Bunga

Ratusan mahasiswa Universitas Jambi (Unja) gelar aksi solidaritas dan keprihatinan terhadap korban kecelakaan lalu lintas dengan tabur bunga, Kamis (2

TRIBUNJAMBI.COM/DARWIN SIJABAT
Ratusan mahasiswa Universitas Jambi (Unja) gelar aksi solidaritas dan keprihatinan terhadap korban kecelakaan lalu lintas dengan tabur bunga, Kamis (22/9/2022) sore 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ratusan mahasiswa Universitas Jambi (Unja) gelar aksi solidaritas dan keprihatinan terhadap korban kecelakaan lalu lintas dengan tabur bunga, Kamis (22/9/2022) sore.

Aksi yang dilakukan di depan kampus Universitas Jambi itu atas beberapa mahasiswa dan dosen yang merupakan korban tabrak lari.

Pantauan Tribunjambi.com di lapangan, ratusan mahasiswa tersebut mengenakan dress code warna hitam sebagai bentuk belasungkawa terhadap korban.

Fikri Haikal, Koordinator Aksi menyampaikan bahwa yang dilakukan mahasiswa tersebut sebagai bentuk keprihatinan atas terjadinya kecelakaan lalu lintas.

"Aksi hari ini bentuk solidaritas dan prihatin atas musibah yang menimpa teman kita, tidak hanya mahasiswa saja namun korban yang berjatuhan juga ada dari kalangan masyarakat umum," ujarnya.

Disebutkannya, menurut data yang dihimpun dari website BPS Muaro jambi bahwa telah terjadi 50 korban meninggal dunia pada tahun 2018, 49 korban jiwa pada 2019, 46 korban jiwa pada tahun 2020 akibat laka lantas.

Menurutnya, hal itu bentuk konflik horizontal yang tercipta akibat ulah pemangku kekuasaan yang rakus. Sebab ribuan kendaraan tumpah ruah memadati jalan raya yang telah melebihi kapasitasnya.

Diungkapkannya bahwa janji Pemerintah Provinsi untuk membentuk jalur khusus truk pengangkut Batubara dan sejenisnya tentu memakan waktu yang panjang.

"Lantas apakah menjelang jalan itu rampung lalu kita biarkan saja korban berjatuhan? Tentu tidak," ujarnya.

Pemerintah dengan segala instrumenya bertanggungjawab atas darah yang telah tumpah, nyawa yang telah melayang, polusi udara, polusi suara yang ada di sepanjang jalan raya lintas Jambi-Muaro Bulian.

Segala bentuk konflik horizontal yang disebabkan oleh operasi kendaraan pengangkut hasil tambang dan pertanian (CPO red).

Melalui aksi solidaritas itu, terdapat tiga poin tuntutan mahasiswa merah tersebut.

Pertama, mengutuk segala bentuk ketidak pedulian pemerintah kepada musibah laka lantas yang telah mengorbankan nyawa mahasiswa dan masyarakat umum di sepanjang Jalan Jambi-Muaro Bulian khususnya.

"kami anggap pemerintah abai atas permasalahan, kesulitan dan derita yang rakyat alami saat ini," ujarnya pada poin kedua.

Selain itu pada poin ketiga, mendesak kepada pemerintah provinsi untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di jalan raya. Sehingga mewujudkan rasa aman dan adil kepada seluruh pengguna jalan raya Lintas Jambi-Muaro Bulian khususnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved