UIN STS Jambi Adakan Pelatihan Dosen dan Lulusan Perguruan Tinggi Penyandang Disabilitas

Pusat Kajian Disabilitas UIN STS Jambi gelar acara pelatihan softskill bagi dosen dan lulusan perguruan tinggi penyandang disabilitas pada Sabtu (17/0

ist
UIN STS Jambi Adakan Pelatihan Dosen dan Lulusan Perguruan Tinggi Penyandang Disabilitas 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Pusat Kajian Disabilitas UIN STS Jambi gelar acara pelatihan softskill bagi dosen dan lulusan perguruan tinggi penyandang disabilitas pada Sabtu (17/09/2022).

Acara ini diselenggarakan di Aula Pascasarjana UIN STS Jambi.

Narasumber yang menyampaikan materi pada kesempatan ini ialah Ro’fah Al Makin, S.Ag., BSW., M.A., Ph.D. Pendiri Pusat Layanan Disabilitas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Triyono, S.Pd., M.Ed, Kepala SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH

Dr. Halimah Djafar, M.Fil. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora dalam kesempatan ini mewakili rektor untuk memberikan sambutan.

“UIN Jambi sebagai lokomotif perubahan, terus berupaya memberikan fasilitas dan aksesibilitas untuk mendukung mahasiswa, dosen, serta karyawan disabilitas” Ujar Halimah.

Ketua Pusat Kajian Disabilitas UIN STS Jambi, Dr. H. M. Syahran Jailani, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan softskill ini merupakan ikhtiar untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terkait isu-isu pendidikan inklusi bagi penyandang disabilitas di perguruan tinggi Islam.

Bagi para dosen muda dan volunteer UIN STS Jambi pelatihan ini memberikan informasi terkait pentingnya akses layanan bagi mahasiswa difabel ketika proses perkuliahan berlangsung, sehingga hambatan yang dialami oleh mahasiswa difabel bisa diminimalisir.

Pelatihan softskill ini juga bertujuan untuk memastikan hadirnya negara dalam memberikan ruang dan kesempatan bagi mahasiswa disabilitas meraih cita-cita dan memperoleh masa depan yang lebih baik.

Anak-anak berkesempatan kuliah di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan visi sebagai lokomotif perubahan sosial yang mampu memberikan solusi terhadap problem pendidikan hari ini..

“Harapannya, kegiatan ini bisa menjadikan UIN Jambi sebagai kampus yang ramah bagi penyandang disabilitas”, pungkasnya.

Kegiatan ini menghadirkan 40 dosen muda dan relawan (volunteer) yang ke depannya dapat mengikuti pelatihan Bahasa isyarat dasar yang rencananya akan diselenggarakan oleh Puska Disabilitas bekerja sama dengan Pusbisindo Jambi pada tahun depan.

Acara ini juga dihadiri oleh Himpunan Wanita Disabilitas (HWDI), SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH., SLB Harapan Mulia, serta mahasiswa difabel yang saat ini berkuliah di UIN Jambi.

Pada sesi pemaparan materi, Ro’fah menjelaskan bahwa aksesibilitas dan fasilitas bagi disabilitas ini masuk dalam poin penilaian akreditasi dan sangat menunjang untuk dapat memastikan kebijakan dan pelayanan ada pada kampus.

"Ini termasuk dalam peraturan UU No 8 Tahun 2016 dan PP No. 13 tahun 2021. “Pembelajaran harus bisa diakses oleh semua mahasiswa termasuk dapat mengakomodasikan kurikulum RPS khusus mahasiswa difabel”, ujarnya.

Beliau juga menambahkan bahwa mahasiswa difabel harus bisa asertif dengan mengomunikasikan hambatan yang dialami pada perkuliahan kepada dosen atau Pusat Kajian Disabilitas.

Triyono memaparkan materi bagaimana strategi penyandang disabilitas mendapatkan pekerjaan juga memberikan poin bahwa komunikasi adalah hal penting dan jangan ragu.

Adanya keaktifan dalam menjalin relasi ke berbagai pihak, mengikuti organisasi dan mencetak prestasi (contohnya melalui olahraga, minat, bakat, organisasi difabel, dan lainnya). Hal ini dapat memudahkan penyandang disabilitas mendapatkan pekerjaaan.

Ro’fah menambahkan bahwa sudah banyak peluang kerja bagi penyandang disabilitas baik di lembaga pemerintah maupun swasta karena sudah diamatkan dalam undang-undang.
Pada akhir kegiatan, Ro’fah memutar video profil Pusat Layanan Disabilitas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sebagai closing statement,

Ro’fah mengapresiasi kerja dari Pusat Kajian Disabilitas UIN STS Jambi yang baru berdiri 3 tahun namun sudah memiliki banyak capaian.

Pada kesempatan lain, Puska Disabilitas perlu mendapatkan materi tentang strategi pemilihan juru bahasa yang tepat bagi mahasiswa tuna rungu, melihat kegiatan pembelajaran secara langsung ke unit Layanan Disabilitas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, serta terus berpartisipasi dalam pendidikan inklusi di perguruan tinggi.

Saat ini, disabilitas merupakan isu yang hangat dibahas terutama dalam pencapaian tujuan berkelanjutan (SDGs). Disabilitas termasuk pada poin 10 mengurangi ketidaksetaraan (reduce inequalities). Setiap kita juga bisa menjadi bagian teman-teman disabilitas sehingga harus memiliki kepedulian terhadap disabilitas

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: UMKM di Tangkit Baru Sudah Menggunakan Pemasaran Digital

Baca juga: Kerap Terima Laporan Bansos Tidak Tepat Sasaran, Edi Purwanto: Kita Urai Spekulasi di Masyarakat

Baca juga: Tribun Jambi Golf Tournament, Hole In One Satu Unit Mobil

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved