Dua Jenazah Terjebak, Sopir Truk Batu Bara Meninggal Saat Macet di Jalan Batanghari-Sarolangun
Ada dua mobil ambulans yang membawa dua jenazah pada macet yang terjadi pada Jumat (9/9) malam hingga Sabtu (10/9) siang tersebut.
TRIBUNJAMBI.COM – Kemacetan parah di jalan lintas Batanghari-Sarolangun membuat ambulans yang membawa jenazah ikut tertahan. Ada dua mobil ambulans yang membawa dua jenazah pada macet yang terjadi pada Jumat (9/9) malam hingga Sabtu (10/9) siang tersebut.
Bukan hanya itu, kemacetan selama sekitar 11 jam tersebut membuat satu orang sopir truk batu bara meninggal di jalan. Ia terkena serangan jantung sehingga meninggal saat terjebak macet.
Kapolres Batanghari AKBP M Hasan menyampaikan penyebab kemacetan selama belasan jam dan berpuluh-puluh kilometer itu karena ada truk yang mengalami kerusakan.
“Penyebab kemacetan kemarin karena ada dua truk patah as dan satu truk mogok,” katanya saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, pada Minggu (11/9). Kemacetan baru terurai pada Sabtu siang.
Salah satu sopir ambulans yang terjebak macet adalah Rudi Kardiono (56). Ia merupakan sopir ambulans RSUD Hamba Muara Bulian yang membawa jenazah seorang ibu.
Tujuannya dari RSUD Hamba Muara Bulian menuju Desa Jelutih, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari.
Ia mengaku pasrah karena tak bisa mencari ruang untuk begerak, sekalipun tengah membawa jenazah. Kata dia volume kendaraan begitu tinggi dan tidak teratur sehingga membuat laju ambulans menjadi tersendat.
Informasi yang ia peroleh kemacetan disebabkan karena ada mobil tangki yang rusak di badan jalan.
“Saya bawa jenazah ibu-ibu. Terjebak macet 8 jam. Titik kemacetan paling parah di Desa Karmeo, Muara Tembesi. Di sini mobil ambulans tidak bisa maju dan tidak bisa mundur. Kurang lebih 4 jam," katanya kepada Tribunjambi.com, Minggu (11/9) melalui sambungan seluler.
Dia menceritakan, dia berangkat dari rumah sakit pada Jumat pukul 20.30. Lalu tiba di Desa Karmeo pada Sabtu pagi sekitar 08.00 WIB. Padahal biasanya dari Muara Bulian ke Karmeo hanya perlu waktu setengah jam.
Baca juga: Jalan Muara Tembesi-Muara Bulian Macet 3 Km, Pengendara Sebut Ada Truk Parkir di Bahu Jalan
Arus lalu lintas di desa ini, kata Rudi, terkunci. “Kalau saya lihat, mobil pribadi banyak yang tidak mau mengalah, ditambah angkutan batu bara yang menggunakan jalur ini. Apalagi di malam hari mereka sudah beroperasi,” ujarnya.
Rudi baru bisa menjalankan ambulans pada Sabtu pagi sekiar pukul 08.00.
Itu artinya 12 jam dia terjebak di jalanan yang idealnya dalam waktu normal bisa ditempuh dalam waktu satu jam. Beruntung, sopir ambulans yang terjebak macet di jalur Batanghari-Sarolangun itu mendapat pertolongan dari keluarga jenazah dan warga dari Desa Jelutih.
“Mereka datang untuk membuka jalan, baru mobil ambulans begerak perlahan-lahan dari Desa Karmeo,” ujarnya.