Soal Kandidat Kuat Panglima TNI KSAL Serahkan ke Jokowi
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebentar lagi bakal memasuki masa pensiun. Tepatnya bulan Desember 2022 mendatang Andika bakal pensiun.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebentar lagi bakal memasuki masa pensiun. Tepatnya bulan Desember 2022 mendatang Andika bakal pensiun.
Bursa calon Panglima TNI pun mulai menguat. Nama-nama pejabat tinggi di internal TNI mulai bermunculan.
Salah satu kandidat kuatnya adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Saat ditanya kesediaannya menjadi Panglima TNI, Yudo enggan berandai-andai.
Semuanya lanjut Yudo ia serahkan semua kepada Presiden Joko Widodo(Jokowi). "Prajurit, saya sampaikan, prajurit, bukan saya saja, kalau diperintah, ditunjuk pasti akan siap. Tapi kembali lagi saya sampaikan itu adalah hak prerogatif presiden," kata Yudo, Minggu(11/9).
Nama Yudo Margono sebetulnya telah digadang-gadang sebagai calon Panglima TNI pada tahun lalu, ketika Jokowi akhirnya memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai orang nomor satu di TNI. Yudo Margono masih memiliki sisa satu tahun sebelum memasuki masa pensiun tahun depan.
Selain menjawab mengenai kandidat Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono juga menjawab saran yang disampaikan anggota Komisi I DPR RI setelah insiden kecelakaan jatuhnya pesawat latih G-36 Bonanza T-2503 milik Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) di Selat Madura. Menurut Yudo saran Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono agar TNI melakukan reformasi SOP tentang terkait penggunaan alutsista adalah saran yang bagus.
Ia mengatakan selama ini TNI juga terus berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan ke dalam di antaranya melalui Inspektorat Jenderal di masing-masing satuan. Selain itu, kata Yudo, selama ini pihaknya juga melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan pengawasan.
"Sehingga reformasi itu sudah dilaksanakan di semua jajaran dan kita pun dilaksanakannya secara terbuka. Jadi tidak ada kan TNI sekarang yang ditutup-tutupi," kata Yudo.
Menurut Yudo keterbukaan TNI khususnya Angkatan Laut saat ini adalah wujud reformasi. Untuk itu, kata dia, pihaknya akan menerima saran dari DPR untuk kemajuan organisasi TNI Angkatan Laut.
"Tentunya kita terima saran dari beliau-beliau ini, saya kira bagus saran itu untuk perbaikan, untuk kemajuan organisasi, untuk kejayaan Angkatan Laut kita," kata Yudo.