Berita Batanghari

Cerita Sopir Ambulans Terjebak Macet di Batanghari, Ditolong Keluarga Jenazah untuk Buka Jalan

Mobil ambulans pembawa jenazah hendak menuju rumah duka terjebak macet di Jalan Lintas Sumatra kawasan Kabupaten Batanghari.

Penulis: A Musawira | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ISTIMEWA
Mobil ambulans membawa jenazah bayi bersama orang tua nya dan keluarganya dari RSUD Hamba Muara Bulian menuju Desa Jelutih Kecamatan Batin XXIV Batanghari, Jambi terjebak macet. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Mobil ambulans pembawa jenazah hendak menuju rumah duka terjebak macet di Jalan Lintas Sumatra kawasan Kabupaten Batanghari.

Kemacetan parah yang melintasi Kabupaten Batanghari ini terjadi sejak Jumat (9/9/2022) malam hingga Sabtu (10/9/2022) siang baru perlahan-lahan terurai.

Sopir ambulans RSUD Hamba Muara Bulian, Rudi Kardiono (56) mengaku pasrah mencari ruang untuk begerak, sebab volume kendaraan begitu tinggi dan tidak teratur membuat laju ambulans menjadi tersendat.

Mobil ambulans itu memawa jenazah dari RSUD Hamba Muara Bulian menuju Desa Jelutih, Batin XXIV, Batanghari, Jambi.

“Saya bawa jenazah ibu-ibu. Terjebak macet 8 jam. Titik kemacetan paling parah di Desa Karmeo, Muara Tembesi. Di sini mobil ambulans tidak bisa maju dan tidak bisa mundur. Kurang lebih 4 jam," katanya ketika dikonfirmasi Tribunjambi.com pada Minggu (11/9/2022) melalui sambungan seluler.

Kronologi berawal saat ambulans melaju dari arah Kecamatan Muara Tembesi menuju Batin XXIV terjebak macet di Jalan Jambi-Sarolangun tepatnya di Desa Karmeo.

Arus lalu lintas desa ini kata Rudi terkunci, kendaraan tidak bisa melaju saking tingginya volume kendaraan.

“Kalau saya lihat, mobil pribadi banyak yang tidak mau ngalah, ditambah angkutan batu bara yang menggunakan jalur ini. Apalagi dimalam hari mereka sudah beroperasi,” ujarnya.

Beruntung, sopir ambulans yang terjebak macet di jalur Sarolangun-Jambi itu mendapat pertolongan dari keluarga jenazah dan warga dari Desa Jelutih.

“Iya, saya pasrah waktu itu hingga bermalam di jalan. Setelah kedatangan warga pada Sabtu pagi sekira pukul 08.00 WIB untuk membuka jalan, baru mobil ambulans begerak perlahan-lahan dari Desa Karmeo,” ujarnya.

Rudi tak sendirian, ia juga melihat sejumlah mobil ambulans terjebak macet di jalan ruas jalan itu.

“Ada dua ambulans yang saya lihat, ada 1 dari Kelurahan Luncuk dan ada juga ambulans pembawa jenazah bayi, semuanya terjebak macet pada malam itu,” katanya.

Sirine mobil ambulans yang dikendarainya selalu dibunyikan namun tak kunjung dapat ruang untuk jalan.

“Dari malam hingga pagi selalu saya bunyikan. Saat setop juga dibunyikan. Jadi, tadinya jenazah ini mau dilangsir dengan cara dipikul, mengingat jaraknya terlau jauh, jadi hanya bisa menunggu hingga bisa jalan,” ucapanya.

Ia mengakui baru kali ini mengalami kemacetan parah, setelah selama 15 tahun berprofesi sebagai pembawa mobil ambulans.

“Truk batu bara sudah kelewat banyaknya, mungkin karena mereka mulai operasi malam hari jadi semua keluar pada malam hari,”

“Infonya kemacetan ini ada mobil tangki yang rusak di badan jalan tapi pada umumnya kalo ada truk mengalami pasti memicu penumpukan kendaraan akibatnya macet panjang,” pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: EGM Bandara Sultan Thaha Jambi Ajak Komunitas Bandara Silaturahmi ke Bank Jambi

Baca juga: Pemprov Jambi Bangun SMA di Kawasan RPH, Syarif Fasha Sebut Harusnya Dibangun di Jalan Lingkar

Baca juga: Pangeran Auto Optimis Kuasai Pasar Mobil Bekas di Jambi

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved