Perang Rusia Ukraina

Pasukan Rusia Dikepung di Kherson, Pejuang Ukraina Berusaha Rebut Wilayahnya

Ukraina dengan pasukan yang didukung senjata barat berupaya  merebut kembali Kherson dari Rusia.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
(AFP/GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)
Ukraina dengan pasukan yang didukung senjata barat berupaya  merebut kembali Kherson dari Rusia. 

Dilema Tentara Rusia

 Dilema tentara Rusia hanya memiliki dua pilihan, dipenjara atau berperang melawan Ukraina.

Tentara Rusia yang menolak berperang melawan Ukraina akan menghadapi resiko dipenjara.

Resiko dipenjara harus dihadapi tentara Rusia yang menolak perang dengan Ukraina.

Hal ini terjadi pada prajurit Brigade Serangan Udara Pengawal ke-11, sebuah unit militer dari Republik Siberia Buryatia.

Brigade yang ditempatkan di Ukraina sejak invasi Rusia mengajukan pengunduran diri mereka awal bulan ini. Namun permintaan tersebut mendapat perlawanan dari otoritas militer Rusia.

“Awalnya ada 78 (penentang), tetapi setelah beberapa putaran pemaksaan, komando militer berhasil mengurangi jumlah itu,” kata salah satu pendiri organisasi anti-perang Free Buryati Foundation, Vladimir Budaev, yang dikutip dari The Moscow Time, Minggu (24/7/2022).


Dalam sebuah video imbauan yang disebarkan oleh Free Buryatia Foundation, ibu dari salah satu tentara, Oksana Plusnina mengatakan setelah menolak untuk menerima permintaan pengunduran diri, komandan brigade membagi para penentang menjadi kelompok-kelompok kecil.

Kemudian kelompok tersebut dibagi delapan dan sepuluh orang serta mengirim mereka ke fasilitas penahanan khusus di kota Luhansk, yang terletak di Ukraina timur dan saat ini diduduki Rusia.

Tentara tidak memiliki surat identitas dengan alasan untuk melindungi mereka jika sewaktu-waktu ditangkap pasukan Ukraina.

Mereka tidak diizinkan menggunakan ponsel dan sarana lain untuk menghubungi keluarga atau pengacara mereka.


Sebelum ditahan, putra Plusnina, Ilya Kaminsky menyebut kepada saluran televisi berbahasa Rusia, TV Current Time, bahwa sekelompok rekan prajuritnya yang menolak berperang di Ukraina dikunci di garasi dan diberi makan bubur sekali sehari sebelum dikirim ke pusat penahanan.

Kaminsky juga menyediakan rekaman audio percakapan tentara dengan komandan brigade Letnan Kolonel Agafonov yang mencoba membujuk mereka untuk membatalkan pengunduran diri mereka.

Current Time TV menyensor kata-kata kasar Agafonov saat menayangkan rekaman suara tersebut.

"Delapan orang sudah (pergi ke Luhansk) dan sekarang mereka benar-benar ingin kembali ke medan perang. Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan atau katakan kepada mereka," kata Agafonov dalam rekaman yang ditayangkan oleh Current Time TV.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved