Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi di Ruang Tamu? Simak Penjelasan Komnas HAM
Komnas HAM mengungkap peristiwa dugaan pelecehan pada istri ferdy sambo terjadi di ruangan terbuka, kemudian dibawa kuat maruf dan susi ke dalam kamar
Penulis: tribunjambi | Editor: Suang Sitanggang
Dijelaskannya, Putri Candrawathi pernah menghubungi ibu kandung Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak.
"Dia (PC) mengantakan sudah menganggap Yosua sebagai anak, dan Yosua menganggapnya sebagai ibu, dan Ferdy Sambo sebagai ayah," jelasnya.
Sejak kecil hingga menjadi polisi, Yosua disebutnya tidak pernah melakukan tindakan-tindakan tercela seperti yang dituduhkan.
Yosua merupakan sosok anak yang baik, sopan, dan berbakti kepada orangtuanya. Keponakan Roslin itu juga sudah berencana menikah dalam waktu dekat.
Baca juga: Keluarga Brigadir Yosua Minta Komnas HAM Buktikan Dugaan Pelecehan pada Putri Candrawati di Magelang
Baca juga: Prof Andi Hamzah Sorot Peran Komnas HAM Pada Kasus Kematian Brigadir Yosua Hutabarat
Putri Candrawathi Menengahi Keributan
Komisioner Komnas HAM, Sandrayati Moniaga, menyebut pihaknya menemukan sempat terjadi keributan antara Kuat Maruf dengan Brigadir Yosua Hutabarat.
Keributan antara sopir pribadi dengan ajudan itu terjadi di Magelang, pada 7 Juli 2022.
Dia mengatkan, keributan terjadi setelah terjadi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri.
Sandrayati Moniaga mengatakan, saat terjadi keributan itu, Putri mencoba menengahi supaya tidak berlanjut lagi.
"Perlu diketahui, kehadiran Kuat (di adegan rekonstruksi) waktu itu, karena ibu (Putri) ingin mendamaikan," ungkap Sandrayati pada video rilis, Jumat (2/9/2022).
Dia menbyebut, klarifikasi yang didapatkan Komnas HAM, Kuat dan Brigadir Yosua ribut di ruang lantai 1 pada malam hari, setelah ada yang menemukan dugaan kekerasan seksual.
Pada saat rekonstruksi, sosok Kuat Maruf mengancam Brigadir J menggunakan pisau.
Baca juga: Bikin Heboh Beredar Foto Brigadir Yosua Tewas Usai Ditembak Bharada E Atas Perintah Ferdy Sambo
Baca juga: Ferdy Sambo Tak Akui Tembak Brigadir J, Komnas HAM Sebut Penembak 3 Orang
Pendapat Ahli Hukum Pidana
Ahli hukum pidana, Prof Andi Hamzah, menyoroti peran Komnas HAM pada kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
Andi Hamzah tegas mengatakan pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat bukan ranah Komnas HAM menyelidikinya.