Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Beredar Diagram Kaisar Sambo, Begini Analisa Irjen Napoleon Bonaparte
kasus pembunuhan brigadir yosua, Irjen Napoleon Bonaparte memberi tanggapan terkait beredarnya diagram Kaisar Sambo dan Konsorsium 303.
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Namun akhirnya, Bharada E akhirnya mengubah kesaksiannya setelah ditetapkan menjadi tersangka.
"Bharada E mendapatkan janji dari FS akan bantu SP3 pada kasus yang terjadi. Ternyata faktanya Richard (Bharada E) tetap menjadi tersangka," ujar Kapolri.
Atas dasar tersebut, ungkapnya, Bharada E menyampaikan akan memberikan keterangan sejarah jujur dan terbuka.
Baca juga: Isi Surat Permintaan Maaf Ferdy Sambo ke Polri dan Seniornya, Tak Singgung Keluarga Brigadir J
Baca juga: Ferdy Sambo Kirim Surat Pengunduran diri, Keluarga Brigadir Yosua: Seharusnya Dipecat
Hingga akhirnya memunculkan fakta, Irjen Ferdy Sambo lah yang memerintah Bharada E untuk menembak Brigadir J.
Keterangan terbaru Bharada E mengubah arah pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir Yosua dari peristiwa tembak menembak menjadi kasus pembunuhan berencana.
Seusai mengatakan keterangan baru, Bharada E meminta disiapkan pengacara baru.
Kata Kapolri, Bharada E meminta untuk tidak dipertemukan dengan atasannya, Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Tidak mau dipertemukan dengan FS," ungkap Jenderal Listyo Sigit.
Berangkat dari keterangan Bharada E, Irjen Ferdy Sambo pun dijemput pihak kepolisian.
Irjen Ferdy Sambo dijemput oleh salah seorang jenderal bintang 2, Irjen Slamet Uliandi.
Dia adalah anggota Tim Khusus, yang menjabat Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Polri.
Perintah menjemput Ferdy Sambo diberikan oleh Kapolri setelah mendapatkan keterangan dari Bharada E. (*)
Baca juga: Brigadir J Pernah Janjikan Ajak Orangtua ke Jakarta saat Wisuda, Rosti Drop Ingat Anaknya
Baca juga: Kasus Ferdy Sambo, Pesan Menyentuh Ibu Brigadir Yosua Untuk Vera Simanjuntak
Baca juga: TANGISAN Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat: Bangkit Rohmu Biar Terungkap Semua Anakku