Jangan Khawatir Menjadi Responden BPS: Menjawab Isu Keamanan Data
Maraknya isu kebocoran data yang terjadi dewasa ini, muncul kekhawatiran dari sebagian kalangan masyarakat mengenai keamanan data
Jangan Khawatir Menjadi Responden BPS: Menjawab Isu Keamanan Data
Oleh: Hendra Rusmanto, S.E. (Fungsional Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Batang Hari)
TRIBUNJAMBI.COM - Sebagai lembaga pemerintah penyedia official statistic di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) tentunya sering melaksanakan kegiatan pengumpulan data, baik dalam bentuk sensus maupun survei.
Lebih lanjut, dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pengumpulan data tersebut, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Pasal 21 tentang Statistik mengamanatkan kepada BPS untuk menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden
Seiring dengan maraknya isu kebocoran data yang terjadi dewasa ini, muncul kekhawatiran dari sebagian kalangan masyarakat mengenai keamanan dan kerahasiaan data yang dikumpulkan oleh BPS, terutama yang berkaitan dengan keterangan individu (personal data) responden.
Apabila kekhawatiran tersebut terus dibiarkan dalam jangka panjang, besar kemungkinan responden akan merasa ragu atau bahkan enggan untuk memberikan data yang sebenarnya.
Responden akan merasa dirugikan jika data dan keterangan yang bersifat sensitif dan pribadi tidak dijaga kerahasiannya oleh penyelenggara statistik.
Hal ini tentunya dapat berdampak negatif bagi BPS dan pemerintah karena data yang diperoleh akan menjadi bias dan tidak akurat.
Di sisi lain, kekhawatiran masyarakat tersebut menjadi suatu tantangan tersendiri bagi BPS untuk terus berupaya memperkuat sistem keamanan data demi terjaminnya kerahasiaan data yang telah dikumpulkan dari masyarakat, baik yang berasal dari kegiatan sensus ataupun survei.
Secara umum, terdapat beberapa tahapan pada kegiatan sensus dan survei yang dilaksanakan oleh BPS, yaitu persiapan, pelaksanaan, pengolahan data, analisis, dan publikasi.
Tahap persiapan terdiri dari pembuatan kuesioner, uji coba lapangan, dan pelatihan petugas. Selanjutnya, tahap pelaksanaan mencakup pengumpulan data di lapangan.
Kemudian, tahap pengolahan data terdiri dari editing dan coding, entri data, dan validasi. Terakhir, tahap analisis termasuk di dalamnya adalah tabulasi hasil pengolahan data.
Dalam setiap tahapan kegiatan, data individu akan diakses oleh banyak pihak sehingga berpotensi dan rawan untuk dicuri dan disalahgunakan, khususnya dari tahapan pelaksanaan, pengolahan, dan analisis.
Untuk menjawab kekhawatiran masyarakat terkait dengan potensi kebocoran data tersebut, BPS telah melakukan beberapa langkah dan strategi.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari
BPS Kabupaten Batang Hari
Perekonomian Provinsi Jambi
Ekonomi Jambi
Pertumbuhan Ekonomi Jambi
Sensus Pertanian 2023
Official Statistik
Statistik Resmi
statistik
Data Jambi
BPS Provinsi Jambi
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi
Tribunjambi.com
Heboh Anak Sekolah Ditinggal Keluarganya di Musala Tebing Tinggi, Ini Kata Polisi |
![]() |
---|
Pemanen Madu Di Nepal, Punyai Tantangan Disengat Lebah Terbesar di Dunia |
![]() |
---|
Mengenal Pulau Guam, Warganya tidak Memiliki Hak Pilih Presiden |
![]() |
---|
Keyakinan Hati Natasha Rizky, Sebut Desta Tidak Selingkuh |
![]() |
---|
Sengketa Lahan Jalan Tol Betung-Tempino, 6 Desa Dilintasi Realisasi Uang Ganti Rugi Capai 80 Persen |
![]() |
---|