Brigadir Yosua Tewas Ditembak
LPSK Tolak Melindungi Putri Chandrawati Istri Ferdy Sambo
LPSK menolak memberi perlindungan terhadap Putri Chandrawati, istri Ferdy Sambo, setelah melakukan rapat, Senin (15/8/2022).
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - LPSK menolak memberi perlindungan terhadap Putri Chandrawati, istri Ferdy Sambo.
Keputusan itu disampaikan LPSK setelah melakukan rapat, Senin (15/8/2022).
"Hasil assesment tidak mencerminkan situasi terancam jiwanya," kata Susilaningtias, Wakil Ketua LPSK, saat konfrensi pers.
Sementara untuk Bharada E, LPSK memutuskan untuk memberikan perlindungan kepadanya.
Dengan demikian, LPSK akan memberi perlindungan maksimal untuk Bharada E, yang merupakan saksi pelaku.
Pemberian perlindungan diberikan juga karena yang bersangkutan memiliki informasi besar, dan jiwanya terancam akibat kepemilikan informasi terkait dengan pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat itu.
Baca juga: Brigadir Yosua Wisuda 23 Agustus, Samuel Ingin Gantikan Posisi Anaknya: Kiranya Tercukupkan
Baca juga: LPSK Bisa Tolak Permohonan Perlindungan Istri Ferdy Sambo, Kasus Pelecehan Sudah Dihentikan
Wisuda Brigadir Yosua
Brigadir Yosua Hutabarat harusnya akan diwisuda sebagai lulusan Fakultas Hukum Universitas Terbuka, 23 Agustus 2022.
Brigadir Yosua alias Brigadir J tidak mungkin lagi menghadiri dan menerima gelar sarjana hukum lewat prosesi wisuda itu.
Hidupnya telah berakhir di ujung peluru, 8 Juli 2022 lalu, di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.
Pihak Universitas Terbuka telah mempersilakan orang tua Yosua untuk menggantikan almarhum saat prosesi wisuda di Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yosua mengatakan, dia punya keinginan besar bisa menggantikan Yosua saat wisuda itu.
"Ini momen mengharukan bagi kami keluarga. Kami berkeinginan menghadiri wisuda almarhum, menggantikannya," ujarnya, saat ditemui di rumahnya, Minggu (24/8/2022).
Tapi harapan itu tidak bisa serta merta bisa mereka wujudkan.
Tersirat persoalan yang sedang dihadapi, yakini masalah biaya untuk menghadirinya yang tidak sedikit.
"Karena keteratasan kami untuk ke Kakarta, kami berdoa kiranya tercukupkan untuk bisa ke sana," kata Samuel.
Dia bilang, menjadi sarjana adalah salah satu mimpi Brigadir Yosua yang sudah terwujud.
Semasa hidupnya, Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J ingin menyandang gelar sarjana, lalu sekolah perwira.
Baca juga: Orang Tua Akhirnya Bisa Bertemu Bharada E di Mako Brimob, Ucap Terima Kasih ke Berbagai Pihak
Baca juga: Ibunda Berharap Bharada E Terus Dilindungi Tuhan, Berada di Tempat Rahasia dan Dipantau CCTV
Brigadir Yosua menjalani proses kuliah di tengah kesibukannya sebagai polisi sejak tahun 2015 lalu.
Butuh waktu 7 tahun baginya untuk menyelesaikan kuliah, hingga akhirnya dinyatakan lulus skripsi pada April 2022 lalu.
Dikutip dari pangkalan Data Dikti, Nofriansyah Yosua Hutabarat lulus dengan indeks prestasi komulatif (IPK) 3,28.
Keluarga Sederhana
Brigadir Yosua Hutabarat merupakan anak kedua pasangan Samuel Hutabarat-Rosti Simanjuntak.
Orang tua Brigadir J merupakan keluarga sederhana, namun semua anaknya disekolahkan dengan baik.
Mereka tinggal di rumah dinas sekolah, di komplek SD tempat ibu Yosua mengajar, di Sungai Bahar, Jambi.
Saat awal mengajar di Sungai Bahar, ibu Yosua berstatus guru honorer.
Seiring waktu berproses, ibunya telah diangkat menjadi seorang guru PNS.
Semasa remaja, Yosua ikut serta membantu perekonomian keluarga.
Saat itu orang tua Yosua juga membuka warung demi menambah penghasilan.
Yosua saat itu sering ikut mengantre minyak tanah di pangkalan minyak.
Hasil dari antre minyak tanah itu akan dijual di warung mereka.
Kisah tersebut diungkapkan oleh Rohani Simanjuntak, tante dari Yosua, dalam wawancara dengan Tribun beberapa waktu lalu.
Setelah lulus SMA, Yosua mengikuti tes masuk Polri, kemudian dinyatakan lulus, mengikuti pendidikan di SPN Jambi.
Dia selanjutnya masuk ke kesatuan Brimob. Awalnya ditempatkan di Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi.
Yosua mengikuti beberapa penugasa, termasuk ke Papua. Dia lalu ditarik ke Mako Brimob Jambi.
Tak lama di Kota Jambi, dia mendapat kesempatan menjadi ajudan Ferdy Sambo.
Namun di situ pula kisah hidupnya berakhir, di Duren Tiga, 8 Juli 2022 sore. (*)
Baca juga: Keluarga Brigadir Yosua ke Ferdy Sambo: Bertobatlah
Baca juga: TANGISAN Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat: Bangkit Rohmu Biar Terungkap Semua Anakku