Agroeduwisata KTM Geragai Hidup Segan Mati Tak Mau

Dari pantauan Tribun Jambi di agroeduwisata KTM Geragai pada Jumat (12/8) sebagian tanaman buah naga kini hanya tinggal tiang pancang.

Penulis: Rifani Halim | Editor: Deddy Rachmawan
TRIBUN JAMBI/RIFANI HALIM
Pohon buah naga di kawasan agroeduwisata KTM Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Agustus 2022 yang mati. 

Ia mengakui bahwa untuk anggaran dalam porsi besar dan fokus untuk agroeduwisata belum ada di APBD. "Anggaran yang ada itu hanya anggaran di OPD (organisasi perangkat daerah) membuat program, ada di Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Nakertrans," ungkap Mahrup, Minggu (14/8).

Dia menegaskan bahwa pengelola agroeduwisata KTM Geragai tersebut hanya berbentuk program dalam kegiatan Dinas Nakertrans. Terlebih saat pandemi Covid-19 yang menyedot anggaran di OPD karena harus melakukan refocusing anggaran.

Baca juga: Target Retribusi Pasar di Tanjung Jabung Timur Naik Jadi Rp 136 Juta

“Lagi-lagi kalau Tanjung Jabung Timur terbentur juga dengan kebutuhan insfratruktur banyak sekali yang mendesak dengan kemampuan keuangan daerah yang segitu-gitu saja," katanya.

Walakin ia tetap menaruh harapan agar kawasan agroeduwisata ini tetap dilanjutkan. Terlebih tanaman buah sudah ditanam dan sejumlah pengunjung pun sudah berdatangan  untuk melihat kawasan tersebut.

"Animo masyarakat bagus itu, terkendala banyak hal membuat kita belum mampu langsung bergerak nian," katanya.

Untuk diketahui Agroeduwisata Kota Terpadu Mandiri Geragai ini memiliki tiga pilar yakni, agro pertanian secara keseluruhan, kawasan pendidikan dan pelatihan berupa balai latihan kerja dan ada wisata.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Tanjung Jabung Timur Riqo Yudawira untuk mewujudkan tiga pilar di kawasan agroeduwisata dibuthkan setidaknya tiga hal. Ia menyebutnya dengan diksi 3M.

“M pertama itu man atau manusia. M kedua itu mesin peralatan sarana, prasarana dan ketiga itu money,” sebutnya.

Kata dia, saat ini KTM Geragai baru masuk dalam tahapan pengembangan.

“Dari total luasan KTM 113 hektare, terdapat sekitar 30 hektare yang sudah terisi tanaman buah, terdiri dari 522 batang durian, 1.200 batang jeruk, 40 batang rambutan dan sisanya ada tanaman buah naga.

Namun buah naga kondisinya memprihatinkan karena terkena virus sebanyak dua blok," katanya.

Di sana menurutnya juga terdapat taman teknologi pertanian dengan di areal sekitar 7 hektare dengan wilayah perkantoran.

Teknologi pertanian ini akan mengintegrasikan tanaman perkebunan dengan peternakan sapi dengan pengolahan pupuk kompos.

Baca juga: Wakapolda Jambi Cek Pos Pelayanan Operasi Ketupat Siginjai di Geragai Tanjab Timur

"Beberapa spot memang sudah dipinjam pakai oleh masyarakat sekitar, sekadar untuk pembersihan dan masih ada sebagian besar lagi yang belum diolah," sebut Riqo.

Menurutnya rencana aksi pengembangan yang akan dilakukan adalah penyiapan tata ruang dan tata kelola lahan. Pihaknya akan menyiapkan peta situasi, pengayaan jenis tanaman buah, pembangunan kawasan tanaman holtikultura.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved