Potret Pemulihan Ekonomi Kota Sungai Penuh Pasca Pandemi
Perekonomian Sungai Penuh pada waktu itu terkontraksi -0,16 persen, tidak sedalam rata-rata Provinsi Jambi yakni -0,44 persen.
Potret Pemulihan Ekonomi Kota Sungai Penuh Pasca Pandemi
Oleh
Verry Kurniawan
BPS Kota Sungai Penuh
TRIBUNJAMBI.COM - Pandemi Covid-19 meninggalkan luka bagi perekonomian nasional maupun Sungai Penuh. Sejak pemerintah mengkonfirmasi kemunculan infeksi virus tersebut pertama kali pada 2 Maret 2020, kondisi perekonomian secara nasional terjerembab pada titik terendah karena hampir seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian Sungai Penuh pada waktu itu terkontraksi -0,16 persen, tidak sedalam rata-rata Provinsi Jambi yakni -0,44 persen.
Setelah setahun berlalu, pandemi mulai mereda. Geliat perekonomian pun mulai bergerak naik kearah yang lebih baik.
Menurut Kuswan Gunanto, Kepala BPS Kota Sungai Penuh, ekonomi Kota Sungai Penuh mengalami pertumbuhan sebesar 3,67 persen dibandingkan tahun 2020. Angka tersebut lebih tinggi sedikit daripada pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi yakni sebesar 3,66 persen.
Saat pandemi melanda, banyak usaha pemerintah untuk bertahan. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan perhatian kepada sektor ekonomi paling potensial di Sungai Penuh. Potensi perekonomian ini dapat dilihat dalam struktur perekonomian dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Lapangan usaha potensial (yang memiliki share terbanyak terhadap PDRB) di Kota Sungai Penuh adalah perdagangan (29,87 persen), informasi dan komunikasi (14,81 persen), konstruksi (11,11 persen), jasa pendidikan (9,94 persen), dan administrasi pemerintahan (6,36 persen).
Pandemi membuat struktur ekonomi Sungai Penuh mengalami sedikit perubahan, share perdagangan menurun dari 29,31 persen tahun 2020 menjadi 28,97 persen tahun 2021. Sementara share yang meningkat signifikan adalah sektor Konstruksi (dari 10,72 persen tahun 2020 menjadi 11,11 persen pada tahun 2021) dan Jasa Keuangan (dari 4,96 persen tahun 2020 menjadi 5,22 persen tahun 2021).
Konstruksi meningkat signifikan karena masyarakat lebih memilih untuk berinvestasi dengan membangun rumah baru karena terbatasnya aktivitas perdagangan akibat pembatasan kegiatan masyarakat.
Ditambah lagi, pemerintah banyak melakukan perbaikan pasar dan jalan-jalan desa sebagai akibat dari kebijakan padat karya tunai desa untuk menampung mereka yang terkena PHK sesuai dengan Peraturan Walikota Sungai Penuh No 13 Tahun 2021.
Lapangan usaha Jasa Keuangan mengalami peningkatan karena masyarakat lebih memilih untuk melakukan transaksi non tunai dan membeli barang secara online serta mulai melakukan investasi berupa saham/trading sehingga membutuhkan jasa perbankan.
Data Jambi
BPS Provinsi Jambi
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi
Pertumbuhan Ekonomi Jambi
Ekonomi Jambi
Statistik Resmi
Official Statistik
statistik
pengangguran
BPS Kota Sungai Penuh
Sensus Pertanian 2023
Badan Pusat Statistik Kota Sungai Penuh
Bank Indonesia
PDRB
Covid-19
Tribunjambi.com
Barang Bukti Dugaan Keterlibatan Johnny G Plate Korupsi Proyek BTS Diamankan Kejagung dari Rumdis |
![]() |
---|
Pria yang Kesurupan dan Terjatuh ke Sungai Batanghari Ditemukan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Ini Respon Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka Saat Disebut Pengkhianat Partai |
![]() |
---|
Hari Ini Gibran Dipanggil PDIP ke Jakarta, Gegara Ketemu dan Relawan Dukung Prabowo Nyapres? |
![]() |
---|
Persiapan Porprov 2023 di Jambi Sudah 90 Persen, Budi Setiawan: Pembukaan 9 Juli |
![]() |
---|