Bocah Tewas di Septic Tank

Ini Penjelasan Kapolsek Kotabaru Masalah Biaya Autopsi Bocah Tewas di Septic Tank

Kapolsek Kotabaru, Kompol Dhadhag Anindhito menjelaskan proses autopsi terhadap KY (4) bocah tewas di septic tank di RT 13, Rawasari, Alam Barajo, Kot

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Kapolsek Kotabaru, Kompol Dhadhag Anindhito 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kapolsek Kotabaru, Kompol Dhadhag Anindhito menjelaskan proses autopsi terhadap KY (4) bocah tewas di septic tank di RT 13, Rawasari, Alam Barajo, Kota Jambi, Senin 25 Juli 2022.

Dhadhag menjelaskan, proses autopsi tersebut murni adalah permintaan keluarga, yakni Effendi kakek korban yang saat itu mendampingi pihak kepolisian ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum luar.

Saat itu, Effendi, kata Dhadhag menyanggupi biaya autopsi dengan total biaya Rp 6.550.000, yang akan dilakukan di RS Abdul Manap, Kota Jambi.

Kata Dhadhag, rincian biaya tersebut sepenuhnya diberikan atau dirinci oleh pihak rumah sakit, kemudian disampaikan kepada pihak kepolisian untuk diberikan kepada pihak keluarga.

Ia menyebut bahwa, masyarakat salah menanggapi, bahwa adanya pungutan liar terkait proses autopsi ini.

"Ya kita murni hanya menjembatani antara pihak keluarga dan pihak rumah sakit dalam proses autopsi. Dan uang itu, langsung kita serahkan ke pihak rumah sakit," kata Dhadhag, Sabtu (6/8/2022).

Dhadhag menjelaskan, kematian KY merupakan kasus besar, sehingga anggaran untuk proses autopsi hanya ada di Polda.

Sementara untuk di Polsek sendiri hanya menangani kasus sedang dan mudah, sehingga Polsek tidak memiliki anggaran autopsi.

Pembiayaan autopsi kata Dhadhag bisa diambil alih oleh kepolisian jika penanganan kasusnya ditarik ke Polda, dan proses autopsi juga dilakukan di RS Bhayangkara.

Namun, karena permintaan dan desakan keluarga, kemudian pihak keluarga menyanggupi, sehingga pihak kepolisian mengarahkan untuk dilakukan autopsi di RS Abdul Manap.

"Kita tidak berfikir segala macam, karena katanya sanggup, saya gak berfikir panjang, ya silahkan dilakukan autopsi, berjalanya waktu ternyata tidak mampu, makanya setengahnya saya tambahin," katanya.

Kata Dhadhag, saat itu pihak keluarga hanya memberikan uang autopsi sekira Rp 3 juta, dari total biaya Rp6 juta lebih. Dan sisanya ditanggung oleh Polsek Kotabaru.

"Apalgi keluarga meminta kain langsung dikafani, ya makanya saya tidak berfikir panjang, ya supaya bisa dikebumikan malam itu," bilangnya.

"Ya Kakeknya ngotot untuk segera dilakukan autopsi, dan kita kasihan juga kan lihat kondisi keluarga kalau setelah dikuburkan kemudian di gali lagi, makanya kita lakukan autopsi di RS Abdul Manap. Dan dari awal mereka tidak mengeluh dan menyanggupi," jelas Dhadhag.

Ia menjelaskan, jika saat itu pihak keluarga menyampaikan keberatan dalam proses pembiayaan, pihaknya siap untuk mencarikan solusi.

"Ya harusnya disampaikan dari awal," katanya.

Di awal, besar biaya autopsi sebesar disampaikan sebsar Rp5.500.000, tetapi kondisi tanpa kain kafan dan tidak dimandikan, kemudian Effendi kakek korban meminta agar dilakukan secara keseluruhan, tetapi dengan total biaya Rp6.550.000.

Mengetahui besar biaya autopsi, saat itu, ketua RT tempat korban tinggal berinsiatif melakukan penggalangan dana dari warga-warga yang tinggal tidak jauh dari rumah korban.

Saat itu, hasil penggalangan dana terkumpul hingga Rp6 juta, kemudian Effendi berinisiatif menggunakan sebagian uang tersebut untuk proses pemakaman, sehingga tersisa sekira Rp3 juta.

"Ya waktu itu, mereka menyampaikan bahwa uangnya kurang, padahal di awal menynggupi. Tetapi, saya sampaikan tidak masalh untuk kurangnya biar kami yang menyelesaikan, ya karena melihat kondisi keluarga yang kurang mampu. Jadi, sama sekali tidak ada pungli dan kita hanya menjembatani keluarga dengan rumah sakit," jelasnya.

Dhadhag menjelaskan, pihaknya juga telah membrikan sumbangan duka cita ke pada keluarga, sebagai bentuk prihatin kepolisian dengan kondisi ekonomi korban.

"Ya, semoga bisalah membantu pihak keluarag. Kita memang ada beri uang duka di luar bantuan autopsi itu ke pada keluarga, karena memang kondisinya memprihatinkan," katanya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Tonton Video Polisi Asal Jambi Tewas Ditembak di Jakarta, Kondisinya Tragis

Baca juga: Proses Autopsi Bocah Tewas di Septic Tank Permintaan Keluarga, Ini Penjelasan Keluarga dan Polisi

Baca juga: Keluarga Bocah Tewas di Septic Tank Diminta Uang Autopsi, Polisi: Kita Punya Anggaran Sendiri

Baca juga: Ungkap Misteri Kematian Kekey, Polisi Kuras Isi Septic Tank Tempat Korban Ditemukan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved