Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Keterangan Berbeda Soal Bharada E dari Polisi vs LPSK, Penembak Brigadir J Bukan Sniper?
Kejanggalan terkait sosok Bharada E yang ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya Brigadir J alias Brigadir Yosua mulai mencuat.
TRIBUNJAMBI.COM - Kejanggalan terkait sosok Bharada E yang ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya Brigadir J alias Brigadir Yosua mulai mencuat.
Seperti diketahui, Bareskrim Mabes Polri menetapkan Bharada E sebagai tersangka setelah 3 minggu tewasnya Brigadir J.
Bharada E dijerat dengan Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), jo Pasal 55 dan 56 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

Dikutip dari pemberitaan Tribunnews, ada sejumlah kejanggalan terkait sosok Bharada E.
Bharada E Jago Tembak
Dari penjelasan awal polisi, Bharada E disebut sebgaai jago tembak.
Pada insiden baku tembak, Bharada E disebut melepaskan tembakan lima kali ke arah Brigadir J.
Dari lima tembakan itu, empat diantaranya mengenai tubuh Brigadir J.
Sementara Bharada E sama sekali tidak mengalami luka dalam insiden tersebut.
Polisi menyebut Bharada E sebagai penembak nomor satu di Resimen Pelopor Brimob.
"Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue dan di Resimen Pelopornya dia sebagai tim penembak nomor 1, kelas 1 di Resimen Pelopor," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Selasa (12/7/2022) saat menjelaskan soal keahlian menembak Bharada E.
Saat ini Kombes Pol Budhi Herdi Susianto sudah dinonaktifkan dari jabatannya.
Baca juga: Ini Tugas Yang Dijalankan Irjen Ferdy Sambo di Yanma Polri Usai Dicopot Jadi Kadiv Propam
Baca juga: Dikabarkan Istri Ferdy Sambo Terus Menangis, Kuasa Hukum: Seperti Orang Ketakutan
Sementara penjelasan LPSK, Bharada E bukanlah penembak atau sniper.
Dalam temuan LPSK belakangan ini didapati keterangan kalau Bharada E baru menggunakan pistol jenis Glock pada November 2021 dari Divisi Propam Polri.
Dari temuan LPSK, terkahir kali Bharada E latihan menembak itu terjadi pada Maret 2022 lalu sedangkan kejadian insiden baku tembak terjadi empat bulan setelahnya yakni pada Juli 2022.