Berita Jambi
BPS Provinsi Jambi Sampaikan Informasi Soal Kemiskinan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi Agus Sudibyo menyampaikan di Jambi masyarakat yang mengalami kemiskinan terjadi kota.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Suci Rahayu PK
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.
Pada periode September 2021– Maret 2022, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan.
Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2022 sebesar 1,174, naik dibandingkan September 2021 yang sebesar 1,088. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami kenaikan dari 0,228 menjadi 0,260.
Jika dibandingkan berdasarkan daerah, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) perkotaan lebih tinggi daripada perdesaan.
Pada Maret 2022, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan sebesar 1,673, sedangkan di perdesaan jauh lebih rendah, yaitu mencapai 0,928.
Demikian pula untuk nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di perkotaan adalah sebesar 0,385, sedangkan di perdesaan lebih rendah, yaitu mencapai 0,199.
Pada Maret 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jambi yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,320.
Angka ini meningkat 0,005 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,315 dan menurun 0,001 poin dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,321.
Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,351, naik dibanding Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,347 dan turun dibanding Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,354.
Gini Ratio di daerah perdesaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,292, naik dibanding Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,284 dan Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,288.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 21,14 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada Maret 2022 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.
Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 19,79 persen yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan rendah.
Sedangkan untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 22,36 persen, yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Sekda Jambi Sebut Silpa ABBD Bukan Rp 727 Miliar, Sudah Digunakan Hanya Tersisa Rp249 Miliar
Baca juga: Jambi Dalam Angka Jumlah PNS di Provinsi Jambi Tahun 2021, Guru Masih Mendominasi
Baca juga: Kadis Koperindag Muaro Jambi Cek Posko MyPertamina