Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Autopsi Ulang Brigadir Yosua Hutabarat, Dokter Erni: Jarak Tembak Akan Ketahuan
usia brigadir yosua 27 tahun. Brigadir Yosua Hutabarat ditembak dari jarak berapa meter, akan ketahuan dari hasil autopsi ulang atau ekshumasi
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Brigadir Yosua Hutabarat ditembak dari jarak berapa meter, akan ketahuan dari hasil autopsi ulang atau ekshumasi yang akan digelar pada Rabu (27/7/2022).
Luka yang ada di tubuh Yosua alias Brigadir J juga akan ketahuan apakah akibat proyektik, senjata tajam, atau pukulan benda tumpul.
Hal itu diungkapkan Dokter Erni, yang merupakan dokter forensik RS Bhayangkara Polda Jambi, saat diwawancara Tribun, Minggu (24/7/2022).
"Saya banyak berdoa, supaya Tuhan memberikan kebijaksanaan kepada dokter yang ditugaskan, agar hasil pemeriksaannya akurat, terlebih lagi jenazah yang sudah menuju tiga minggu," kata Erni.
Dia meyakini kebenaran akan terungkap dengan hadirnya dokter forensi yang merupakan tim gabungan.
Dijelakan Erni, dokter forensik disumpah untuk bekerja jujur dan dengan sepenuh hati menurut keilmuan, dan menjunjung tinggi harkat dan martabat, serta menghargai dan menghormati setiap jenazah yang ditangani.
Erni menerangkan autopsi dilakukan untuk pemeriksaan terhadap tubuh jenazah secara menyeluruh.
Pemeriksaan meliputi bagian luar maupun dalam serta pemeriksaan tambahan lainnya kalau diperlukan.
Baca juga: Ini Pesan Jenderal Andika Untuk Dokter Forensik RSPAD Terlibat Autopsi Ulang Jenazah Brigadir Yosua
Baca juga: Vera Trauma Brigadir Yosua Tewas Ditembak, Rela Menunggu 8 Tahun Untuk Menikah
"Memang untuk menentukan kematian dan bagaimana itu terjadi, autopsi yang di pakai," ungkapnya.
"Jadi begitu meninggal dilakukan autopsi, semakin mudah kita menentukan cara dan penyebab kematiannya," ungkapnya.
Apabila sudah membusuk, terangnya, memang akan lebih sulit untuk menentukan kematian seseorang.
"Sebab harus lebih berhati-hati untuk memeriksa, luka-luka apa yang terdapat pada jenazah, apakah memar, luka, karena benda tajam, tumpul, dan lubang bekas tembakan masih bisa terbaca," jelas Erni.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan ekshumasi akan dilakukan penggalian makam.
"Tujuan utama penggalian jenazah untuk mengumpulkan jejak-jejak yang ada pada jenazah, atau kelainan-kelainan yang ada pada jenazah, sehingga kita dapat menduga cara dan sebab kematian jenazah tersebut," ungkap Erni.
Penjagaan RSUD dan Makam Diperketat
Dua hari menjelang autopsi ulang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, ada dua area yang dilakukan yakni pemakaman dan RSUD Sungai Bahar.
Di area pemakaman saat ini sudah mulai diperketat, garis polisi sudah dipasang sejak dua hari lalu.
Tepat di atas makam Brigadir Yosua juga telah dipasang tenda mengantisipasi terjadinya hujan saat proses penggalian.
Baca juga: Kasus Tewasnya Brigadir Yosua Bisa Terungkap Jika Kapolri Punya Political Will
Baca juga: Ancaman Pembunuhan Terhadap Brigadir Yosua, Begini Tanggapan Polri
Kemudian juga didirikan tenda yang melakukan penjagaan, karena penjagaan dilakukan selama 24 jam untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu juga dipasang tanda larangan masuk bagi warga yang tidak berkepentingan di gerbang masuk pemakaman, agar areanya lebih steril.
"Sudah ada larangan di depan untuk yang tidak berkepentingan dibatasi," kata Koordinator penjaga di pemakaman Brigadir Yosua, Senin (25/7/2022).
Selain dari anggota Pemuda Batak Bersatu dan anggota keluarga penjagaan di lokasi pemakaman juga dilakukan oleh beberapa anggota Polsek Sungai Bahar.
Harapan Keluarga Brigadir J
Keluarga Brigadir J atau Yosua Hutabarat mengharapkan prosesi pemakaman usai autopsi ulang ini akan dilakukan secara kedinasan.
Hal ini diungkapkan tante Brigadir Yosua, Rohani Simanjuntak.
"Kita minta kalau bisa dilakukan secara militer (dinas kepolisian), karena ini kan bentuk penghormatan kepada Yosua," ungkapnya, Senin (25/7/2022).
Baca juga: TANGISAN Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat: Bangkit Rohmu Biar Terungkap Semua Anakku
Baca juga: Ini Motif Penembakan Brigadir Yosua Hutabarat Versi Mabes Polri, Terkait Istri Kadiv Propam
Ia katakan pengacara keluarga pernah menyampaikan akan dilaksanakan secara militer.
Namun kepastian pelaksanaan tersebut sampai sekarang keluarga belum mendapat kejelasan.
Sementara itu, pada pemakaman pertama keluarga menyayangkan karena tidak dilakukan secara militer.
Padahal pihak keluarga telah meminta.
Sehingga dengan diadakan pemakaman ulang setelah autopsi ini menjadi harapan agar proses pemakamannya dilakukan secara militer.
Baca juga: BAIK dan PENYAYANG, Vera Simanjuntak Ungkap Sifat Asli Brigadir Yosua Hutabarat
Baca juga: Vera Simanjuntak Akui Brigadir Yosua Sempat Curhat Sedang Ada Masalah
(Tribunjambi.com/Danang/Wira Dani Damanik)