Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Brigadir Yosua Tewas Ditembak, Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis: Ada yang Disembunyikan

ADA banyak kejanggalan pada kasus penembakkan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Pertama, kasus penembakan

Editor: Fifi Suryani
Fabian Januarius Kuwado
Soleman Ponto, saat masih menjabat Kepala Badan Intelijen Strategis TNI. 

News Analysis Oleh: Soleman B. Ponto
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - ADA banyak kejanggalan pada kasus penembakkan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Pertama, kasus penembakkan ini terkesan melebar dari awalnya kasus pembunuhan menjadi kasus pelecehan seksual.

Padahal, kasus ini berawal dari tembak menembak antara anggota kepolisian. Yang nembak-menembak, polisi menembak polisi di rumah polisi, ditangkap oleh polisi yang mati CCTV.

Namun tiba-tiba Kapolri membentuk tim. Kompolnas masuk. Judulnya polisi semua. Ya jadi liar. Padahal kan kalau kita kembali lagi ke faktanya, itu hanya pembunuhan saja, titik! Tapi kenapa kemudian jadi belok ke sana ke mari?

Nah, dari situ lah, lagi-lagi intelijen melihat, pasti ada sesuatu yang disembunyikan. Padahal, jika kasus pembunuhan, cukup hanya melibatkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Selain itu sejumlah fakta menunjukkan adanya hasil autopsi atas peristiwa penembakkan yang menewaskan Brigadir Yoshua. Namun, hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Kalau autopsi oleh penembakan, maka kita jangan bicara dulu itu pelecehan seksual. Kita bicara saja penembakan. Kan, harus konsisten dong.

Sekarang ini logika waras publik teracak-acak dengan penyampaian-penyampaian ini. Lalu tiba-tiba Kapolri juga masuk (membentuk tim). Lah, sekarang bagaimana mau percaya masyarakat?

Jika kita bandingkan dengan kasus kopi sianida yang melibatkan Jessica Wongso, misalnya, polisi memutuskan Jessica bersalah dan menjadi tersangka dalam kasus kopi Sianida tersebut. Dalam kasusnya, Mirna dinyatakan dibunuh. Walaupun dalam persidangan tidak ada bukti yang menjelaskan ada yang memasukkan sianida ke dalam minumannya.

Kasus Yosua ini menurut saya sama dengan kasus Mirna tersebut. Saya berharap polisi fokus saja kepada fakta yang menyebutkan adanya upaya pembunuhan terhadap Yosua. Jangan sampai Polri yang kita banggakan ini melindungi para pembunuh.

Kenapa saya bilang pembunuh? Karena ada orang mati.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved