Berita Kota Jambi

UIN Menggalakkan Konsep Mendidik Anak Dengan Transintegrasi Ilmu

Trans Integrasi ilmu saat ini sedang di galakan di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
ist
Mendidik Anak Dengan Transintegrasi Ilmu 

Seperti saat hujan turun, di saat hujan Fiqi mengajak anaknya untuk mengenal bagaimana hujan itu bisa terjadi.

"Ya saya akan bercerita bagaimana hujan itu bisa turun, mulai dari terjadinya awan hingga turunnya air," ujarnya 

Dengan begitu secara tidak langsung Fiqi mengajarkan tentang sain kepada anak-anaknya.

Namu di satu sisi dia juga memberikan pemahaman kepada buah hatinya bahwa setiap peristiwa hingga terjadinya hujan semua karena kekuasaan Allah.

"Ya kita selalu bilang ada peran Allah di setiap kejadian di muka bumi ini," ungkapnya.

Begitu seperti saat melihat daun kering yang jatuh dari dahanya, dia akan bercerita bagaimana pohon itu bisa tumbuh hingga besar dan daunnya bisa berguguran.

Dan di lahir cerita dia akan menyelipkan tentang ilmu agama, seperti tidak ada satu kejadian di muka bumi ini tanpa seijin Allah, termasuk daun kering yang jatuh dari dahanya tersebut.Tak lupa juga , Fiqi mengajarkan tentang adab dan tatakrama, hal ini di dasari dari kekhawatirannya melihat  anak orang pintar tetapi tidak memiliki adab yang baik di tengah masyarakat.

Menariknya dia juga pandai memadupadankan kewajiban Seorang muslim dengan sain.

Seperti di saat dia mengajarkan gerakan sholat kepada dua putrinya. Saat gerakan sujud dia menceritakan bahwa dengan sujud ini mengantarkan oksigen yang ada di aliran darah lebih banyak ke otak, yang membuat kita menjadi lebih konsentrasi dan sehat setiap harinya.

Fiqi menceritakan orang tua merupakan role model yang nyata bagi anak-anaknya. Anak mencerminkan pengajaran yang didapat oleh orang tuanya. Sesuai dengan hadist berikut. 

Dari Abi Hurairah, Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari Muslim).

Hadist di atas semakin menegaskan bahwa orang tua memiliki kewajiban dalam memberikan pendidikan bagi anak, baik itu yang ilmu dunia maupun akhirat. 

Ilmu dunia yang diajarkan dapat meliputi kecakapan hidup, kemampuan berpikir kritis, dan bersosialisasi. Ilmu akhirat yang diajarkan meliputi ibadah, baik wajib maupun sunnah. 

Fiqi mengatakan untuk menarik perhatian anak, orang tua harus memiliki tips dan trik dalam proses mengajarkan anak.

Seperti sebelum tidur, menurut Fiqi sesaat sebelum tidur merupakan waktu terbaik bagi orang tua dan anak dalam membangun bonding dan menanamkan nilai-nilai kepada anak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved