Berita Sarolangun
Sejak di Resmikan Tahun 2015 Lalu, Pasar Ternak di Kabupaten Sarolangun, Kini Tak Berfungsi Lagi
"Pada tahun 2015 lalu sempat ramai dan aktif penjualan ternak melalui pasar ini, namun tidak lama hanya kisaran selama enam bulan saja.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pasar ternak Sarolangun yang berada di jalan lintas Pelawan Singkut, minim perhatian. Terpantau pada Rabu (13/7/2022) nyaris tidak ada aktivitas jual beli. Dan, ternyata sejak beberapa tahun terakhir sudah tidak ada aktivitas di pasar tersebut.
Kondisi itu terlihat jelas dari kondisi pasar ternak yang terkesan suram, bahkan pada bagian kandang ternak juga terlihat banyak yang rusak.
Hanya terdapat dua ekor sapi yang berada di pasar tersebut. Bahkan diketahui ternak tersebut merupakan milik penjaga pasar. Bukan milik pedagang yang menjajakan ternak mereka.
Bukhari (50) penjaga pasar ternak Sarolangun mengatakan, kondisi pasar ternak Sarolangun sudah beberapa tahun tidak ada aktivitas. Sejak peresmian tahun 2015 silam, hingga saat ini belum pernah dilakukan perbaikan atau perawatan.
Baca juga: Sudah 2 Tahun Pemkab Sarolangun Tak Bayar Listrik Pasar Ternak Sarolangun
"Pada tahun 2015 lalu sempat ramai dan aktif penjualan ternak melalui pasar ini, namun tidak lama hanya kisaran selama enam bulan saja. Setelah itu vakum sampai sekarang," ungkapnya.
Penjaga pasar tersebut mengaku tidak mengetahui pasti penyebabnya. Sebab, pihak dinas terkait yang paham persoalannya. Sedangkan dirinya hanya sebatas penjaga.
"Kalau setiap bulan ada petugas yang datang, untuk melihat surat transaksi penjualan ternak melalui pasar ini, " ujarnya.
"Ya namun hanya sebatas itu saja, tidak ada lagi pembahasan atau wacana untuk memperbaiki pasar ternak ini," tuturnya.
Sedangkan untuk perawatan dan biaya listrik pasar ternak Sarolangun, dibebankan oleh pihak penjaga. Dikatakan Bukhari, sudah beberapa tahun ini tidak ada lagi biaya kelistrikan untuk kawasan pasar ternak ini.
"Kalau dulu masih rutin kita dapat bantuan biaya listrik perbulannya. Ini sudah hampir dua tahun tidak ada lagi. Dan terpaksa menggunakan biaya kantong pribadi," bebernya, kemarin.
Baca juga: Penyekatan Hewan Ternak di Tebo Berakhir, 50 Sapi Diperiksa Petugas
Sementara untuk perbaikan kandang ternak, saat ini sudah tidak pernah lagi mendapatkan perhatian dari pemda ataupun Dinas terkait. Bahkan, saat ini kandang ternak harus diperbaiki dan dibongkar. Karena tidak sesuai bagi ternak. Terutama saat ternak hendak makan, karena dinding tempat pakan terlalu tinggi dan dapat melukai leher sapi.
"Ini kita ubah dengan sesederhana mungkin, agar ternak atau sapi bali yang masih kecil dapat makan juga (tidak ketinggian). Dan, ini murni biaya dari kantong pribadi," jelasnya.
Dirinya sangat menyayangkan, dengan vakumnya pasar ternak Sarolangun. Sebab secara letak, posisinya cukup strategis. Berada di pinggir jalan lintas yang dapat dijangkau dengan mudah oleh siapapun.
"Mudah mudahan pasar ternak ini dapat kembali aktif dan dipergunakan sesuai peruntukannya," jelasnya. (Tribunjambi.com/Abdullah Usman)