Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Mantan Jenderal Ungkap Kejanggalan Baku Tembak di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengusut kasus penembakan antara Brigadir Yosua dan Bharada E
Samuel mendapati jenazah anaknya dalam kondisi lebam di sekujur tubuh.
Ada luka tembak pada bagian dada, tangan, leher, serta bekas jahitan hasil autopsi.
"Tidak ada meminta persetujuan keluarga atas autopsi yang dilakukan," katanya.

Saat jenazah korban tiba, keluarga sempat tak diizinkan membuka pakaian korban.
Keluarga juga dilarang mendokumentasikan kondisi korban saat pertama kali tiba di rumah duka.
"Awalnya kita dilarang, tapi mamaknya maksa mau lihat dan pas dilihat saya langsung teriak lihat kondisi anak saya badannya lebam, mata kayak ditusuk, dan ada luka tembak," ujarnya.
Samuel merasa terpukul dengan kondisi anaknya tersebut.
Jika memang ditemukan kesalahan terhadap anaknya, kata dia tidaklah seharusnya diperlakukan sekejam itu.
"Misalnyapun anak saya salah, ya jangan disiksa begitu," pungkasnya.
Samuel sangat terpukul atas meninggalnya anaknya di rumah seorang jenderal.
Samule berusaha tegar menghadapi kenyataan pahit tewasnya Brigadir J atau Yosua Hutabarat Jumat (8/7/2022) lalu.
Sebelum mendapatkan kabar Yosua meninggal, kepada Tribun usai pemakaman, Senin (11/7/2022), dia menyebut memiliki firasat.
Pada saat itu, dia bersama istri dan anak-anaknya lagi ziarah ke Sumatera Utara.
Baca juga: Hasil Autopsi Sementara Jasad Brigadir Yosua, 7 Luka Tembak Masuk dan 6 Luka Tembak Keluar
Samuel Hutabarat merasa itu jadi pertanda sesuatu sedang terjadi pada anaknya, tapi saat itu ia tak menyadari.
"Saat saya ziarah, saya merasa merinding. Tapi saya anggap itu hal biasa," ungkapnya.