Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Tanda Tanya Samuel Atas Kematian Putranya Brigpol Nofriansyah Yosua Ajudan Kadiv Propam
Ada tiga makam yang langsung tampak begitu kita memasuki kawasan pemakaman Desa Suka Makmur RT 08,Simpang Unit 1 Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi
Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ada tiga makam yang langsung tampak begitu kita memasuki kawasan pemakaman Desa Suka Makmur RT 08, Simpang Unit 1 Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.
Makam yang berada di tengah tanahnya masih tampak basah dipenuhi bunga-bunga dan karangan bunga ucapan duka cita di atas nisannya.
Itulah makam Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat anggota Kepolisian dari Jambi yang tewas karena luka tembak. Makamnya diapit oleh makam neneknya dari pihak ibu.
Saat Tribun tiba Senin (11/7) sekitar pukul 15.30 pemakaman baru saja usai. Para pelayat masih melantunkan doa dan beberapa di antaranya sudah pulang. Di antara mereka tampak beberapa personel polisi.
Rohani Simanjuntak selaku Bibi Nofriansyah Yosua menyambut Tribun. Duka masih tampak di wajahnya bahkan air mata mengalir ketika ia menjelaskan mengenai kematian ponakannya tersebut.
Ia mewakili keluarga yang dirundung duka merasa ada kejanggalan atas kepergian keponakannya tersebut. Misalnya, menurut dia, ketika keluarga diminta tak membuka peti jenazah.
"Bapaknya korban meminta peti jenazah dibuka namun awalnya tidak diperbolehkan," ujar Robani.
Rohani kemudian memperlihatkan video ketika orang tua korban dan sanak kerabat berdiri di samping peti jenazah itu terjadi pada Sabtu malam Ayah korban menangis mendapati kondisi anaknya Rabbani bilang kondisi keponakannya itu terdapat luka di beberapa. Bekas jahitan hasil otopsi termasuk jari korban ada yang patah.
Baca juga: BRIGADIR YOSUA Hutabarat Tewas Ditembak, Sedihnya Ibu Korban Sampai Peluk Peti Jenazah Anak
Jenazah Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabara tiba di terminal kargo Bandara Sultan Thaha Sabtu (9/7) pkl. 11.15. Jenazah kemudian dibawa ke rumah orang tuanya di Sungai Bahar.
Jenazah dibawa menggunakan ambulans dengan pengawalan kepolisian tiba di rumah duka di SD 74 Desa Suka Makmur, Sungai Bahar sekitar pkl 14.00.
Tiba di rumah duka, jrnazah Brigpol Nopryansyah Yosua Hutabarat tidak disambut ayah dan ibunya. Apa daya, kedua orang tuanya saat masih dalam perjalanan dari Padang Sidimpuan, Sumatera Utara. Mereka ke Padang Sidimpuan untuk ziarah ke makam keluarga.
"Padahal Nofriansyah sempat bilang ke mamaknya kalau ada waktu ingin juga ikut ziarah ke Sidimpuan," ujar Rohani mengenang.
Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat, orang tua korban baru tiba sekitar jam sebelas malam. Dan duka pun kembali pecah.
Dalam acara adat seusai pemakaman, Samuel Hutabarat menceritakan apa yang ia alami saat ziarah ke makam leluhurnya. Ia merasa itu menjadi pertanda bahwa sesuatu sedang terjadi pada anaknya, tapi saat itu ia tak menyadarinya.
"Sebelum dapat kabar anak saya meninggal, saat saya ziarah saya merasa merindint. Tapi saya anggap itu hal biasa, tapi setelah masuk mobil merinding lagi. Pertanda apa ini," katanya dalam bahasa Batak Toba .