Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Menghidupi Kehidupan Kristus
Bacaan ayat: Galatia 2:20 (TB) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang
Menghidupi Kehidupan Kristus
Bacaan ayat: Galatia 2:20 (TB) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Pembelaan diri dengan berkata, "Wajarlah jika kita melakukan yang salah dalam kehidupan. Kita ini manusia, gudangnya salah. Kita tidak sempurna. Kita hidup di bumi. Jika tidak mengikuti aturan bumi, bisa-bisa akan tersingkirkan dari peradaban.", adalah alasan umum untuk membenarkan diri untuk tetap hidup dalam kejahatan.
Beberapa orang beralibi (bukti untuk membenarkan sebuah pendapat), bahwa ia sudah berupaya keras untuk hidup benar; namun gagal.
Sekedar untuk bersabar saja menjadi kata baik dalam hidup, namun perjuangannya sangat sulit. Lebih gampang untuk memberontak, mencaci-maki, mendendam, berkata buruk terhadap sesama: daripada bersabar ketika berhadapan dengan tekanan hidup yang berat.
Orang tidak tahan dengan perlakukan buruk yang dilakukan oleh orang lain. Harga dirinya seakan serendah keset yang terinjak-injak setiap saat. Sangat menderita.
Rasanya mustahil jika harus hidup benar ketika dunia justru penuh dengan ketidakbenaran. Jika ini diajukan dan dipahami oleh seseorang yang belum menyatakan diri percaya Yesus, pasti tidak bermasalah. Pembenaran nya akan diterima secara umum dan dijadikan sebagai sebuah kebenaran.
Persoalannya, menjadi lain bagi seseorang yang telah menyatakan imannya dengan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Jemaat yang berlatar belakang orang Yahudi sangat ketat dalam ketaatan kepada Hukum Taurat. Hukum Taurat dijadikan sebagai standar iman. Perjuangan untuk taat dipahami sebagai cara untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Itu sebabnya semangat untuk taat tersebut, terbawa ketika menjadi Kristen.
Paulus paham situasi ini. Faktanya bahwa tidak mungkin mereka dapat hidup taat kepada Hukum Taurat. Justru karena kasih karunia lah mereka diselamatkan dalam Yesus Kristus. Keselamatan itu terjadi karena anugerah Allah yang menyelesaikan persoalan dosa dengan kematian dan kebangkitan Kristus.
Itu artinya terjadi perubahan identitas dan status, bukan lagi dikuasai oleh dosa, namun telah kembali dipulihkan menjadi milik Allah. Pemulihan ini berimplikasi pada cara hidup dan menjalani kehidupan.
Paulus memberi kesaksian bahwa ia hidup bukan ia sendiri yang hidup, namun Kristus yang hidup didalam dirinya. Kehidupan dalam daging yang sedang dijalaninya adalah hidup karena percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Itu artinya hidupnya adalah milik Kristus, bukan miliknya lagi.
Fakta ini bukan hanya kesaksian Paulus, namun terjadi kepada setiap orang yang menyatakan diri percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/23052021-renungan1.jpg)