109 Sapi Terpapar PMK, 7 Kecamatan di Batanghari Status Zona Merah
Sebanyak 109 ekor sapi di Kabupaten Batanghari dinyatakan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Penulis: A Musawira | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN-Sebanyak 109 ekor sapi dinyatakan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Batanghari.
Ratusan ekor sapi tersebut terjadi di berbagai kecamatan seperti Bajubang, Muara Bulian dan Muara Tembesi.
Dengan temuan ini tujuh kecamatan masuk zona merah penyebaran PMK.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunak Kabupaten Batanghari Tuanku Hafiq mengatakan penyebaran ini paling banyak ditemukan di Muara Bulian, Bajubang dan Muara Tembesi.
“Hanya Kecamatan Maro Sebo Ilir yang berstatus zona hijau,” katanya pada Jumat (24/6/2022).
Dengan situasi tersebut pihaknya akan memperketat lalu lintas ternak di wilayah ini. Dan memasifkan edukasi ke masyarakat supaya daerah yang status hijau tidak terinferksi kasus PMK.
“Surat edaran Bupati Batanghari untuk antisipasi penyebaran kasus PMK telah terbit supaya jelang Idul Adha nanti hewan kurban dalam kondisi sehat,” ujar Tuanku.
Sementara itu Koordinator Isikhnas, drh Efrizal mengatakan ternak yang sudah terpapar itu sudah dilakukan perawatan.
Setiap tiga hari sekali petugas kesehatan hewan melakukan monitoring untuk memastikan kondisi ternak.
“Kita punya aplikasi bernama Isikhnas jadi pelaporan baik kasus dan kondisi ternak akan dilapangan melalui aplikasi itu yang langsung terhubung ke pemerintah pusat,” ujarnya.
Adapun penyebaran kasus tersebut ditemui di delapan kecamatan yaitu Kecamatan Muara Bulian ada 24 kasus, Bajubang 35 kasus, Muara Tembesi ada 39 kasus, Batin XXIV ada 2 kasus, Pemayung ada 2 kasus, Mersam 3 kasus, Maro sebo ilir 0 kasus dan Maro sebo Ulu 4 kasus.
Baca juga: Kasus PMK di Batanghari Bertambah, 109 Ekor Sapi Terpapar Selama Sepekan
Baca juga: Kasus PMK di Tanjabtim Meningkat Jelang Idul Adha
Baca juga: Masyarakat Tanjab Timur Diminta Jangan Cemas dengan Trend PMK
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News