Penyebab Ruben Onsu Sakit Parah, Faktor Kelelahan dan Telat Makan Bisa Picu Penyakit Serius

Artikel ini membahas tentang kelelahan ternyata kebiasaan telat makan jadi alasan Ruben Onsu kritis dan dirawat di ICU.

Editor: Heri Prihartono
Tribun Manado
Ruben Onsu derita penyakit serius setelah telat makan dan kelelahan hingga harus dirawat di ICU 

TRIBUNJAMBI.COM - Selain kelelahan ternyata kebiasaan telat makan jadi alasan Ruben Onsu derita penyakit serius hingga kritis dan dirawat di ICU.

Ruben Onsu mengungkap dirinya memilih menahan menahan nafsu makan jika makanannya tak sesuai seleranya.

Hal ini jadi penyebab Ruben Onsu sempat kritis dan dirawat di ICU.


"Terus kalau enggak kecapai tuh gue kesal. Mau cari yang serupa enggak ada, jadinya menunda makan. Jadi ketemu makannya lagi di malem," kata Ruben Onsu.

Kebiasaan buruk itu akhirnya membuat Ruben Onsu drop.
Dikutip dari Kompas,com berikut penjelasan tentang bahaya telat makan.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Ari Fahrial Syam menegaskan tubuh harus mendapatkan istirahat yang cukup, asupan air ideal, dan suplai makanan atau nutrisi tepat waktu.

Ruben Onsu derita penyakit serius setelah telat makan dan kelelahan
Ruben Onsu derita penyakit serius setelah telat makan dan kelelahan (IST)


Orang yang jarang minum, telat makan dan selalu begadang tersebut akan berdampak kepada kesehatan tubuh.


Dampaknya kebiasaan-kebiasaan itu bisa membawa akibat yang serius, bahkan sampai kematian di usia muda.

Kebiasaan buruk itu sebaiknya tidak dilakukan dari usia muda.

"Prinsipnya sudah ada ketentuan umum. Artinya istirahat musti cukup. Istirahat paling tidak enam jam, tidur enam jam. Tidur pada malam hari. Itu memang anjuran sehatnya seperti itu. Minum, harus cukup, 8-10 gelas per hari tergantung berat badannya. Kemudian makan tak boleh terlambat. Saya rasa bagaimana kita agar kembali sehat, mesti konsisten kembali lagi ke situ. Kalau tidak, bisa cepat meninggal muda itu," ujar Ari, kepada Kompas.com, Senin (15/2).


Misalnya kebiasaan kurang minum juga akan berdampak kepada ginjal. Kekurangan cairan bisa menyebabkan dehidrasi yang efeknya bisa bermacam-macam.

Masalah yang akan dialami tubuh mulai dari gangguan usus, otak, dan yang paling utama adalah ginjal.


Dampak buruknya bagi pasien yang terkena penyakit pada ginjal dan infeksi yang berulang, akhirnya pasien harus melakukan cuci darah.


Risiko tersebut dapat terjadi jika kebiasaan-kebiasaan buruk itu tak segera ditinggalka yang berujung sampai pada kematian.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved