Ini Alasan Kawasan Pasar Loak Disulap Jadi Jambi Night Market
Seluruh tim pengelola Jambi Night Market (JNM) di Kota Jambi merupakan gabungan teman satu sekolah ketika SMA.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Seluruh tim pengelola Jambi Night Market (JNM) merupakan gabungan teman satu sekolah semasa SMA, lalu bertambah dari teman-teman tongkrongan.
Berawal dari 12-16 orang kini jadi 50-60 pemuda asal Jambi bergabung mengelola projek hidupkan kawasan pasar loak jadi lokasi ikonik.
Tempat itu dihidupkan jadi salah satu sentral ekonomi mengusung UMKM kuliner, penampilan musik langsung, hingga permainan berkonsep modern.
Mahasiswa asal Jambi yang mengenyam pendidikan di UI, Universitas Brawijaya, UGM, di Turki, dan beberapa kampus luar negeri kolaborasi bersama mahasiswa lokal Jambi.
Semua tim JNM merupakan mahasiswa yang masih berkuliah juga sudah lulus dengan angkatan masuk 2020, dan tertua 2016.
"Nggak bisa dipungkiri kalau kita butuh masukan dari teman-teman mahasiswa Jambi yang tahu sebenarnya kondisi Jambi itu seperti apa. Kita kan kuliah di luar, jadi mungkin sampai Jambi lagi ada beberapa hal hilang, atau beberapa hal yang kita nggak update," ungkapnya.
Terbentuknya sekelompok tim JNM bukanlah pemuda dengan banyak pengalaman mengelola event (acara-red) sebelumnya.
Baca juga: Jambi Night Market Digelar di Kawasan Pertokoan Pasar, Ini Kata Maulana
Sengaja orang-orang baru diajak untuk mencoba pengalaman mengelola acara JNM yang berumur bayi, dan penjabaran mimpinya.
Alasannya agar tidak membuat keahlian di Jambi selalu jadi ter-segmentasi atas orang lama yang diandalkan berulang-ulang.
"Kawasan pasar yang kami buat dengan konsep baru ini juga sebuah mission impossible. Karena itu ribet banget, baik secara administratif, baik secara kultural. Tapi ya, kita coba saja," ia menceritakan dengan optimis.
Mereka menganggap kawasan pasar yang sepi ditambah bangunan nan seragam tersebut menarik untuk dipadu-padankan.
"Apalagi ada istana anak-anak sangat menarik yang mana pasar itu kan jantung perekonomian. Karena tidak bisa dipungkiri pusat perekonomian di Kota Jambi sudah pecah ya," kata Jagat Alfath Nusantara, Project Offecer.
Seolah akan berfungsi sebagai pengingat masyarakat Jambi bahwa pasar pernah jadi tempat pusat perekonomian masa lampau, mereka menghidupkan kawasan sepi saat malam hari.
Baca juga: Hingga Kini Ganti Rugi Tiang Pancang WFC Kuala Tungkal Masih Jalan di Tempat
Malam hari kawasan pasar identik jadi tempat terjadinya penyakit masyarakat (pekat) disulap membuat lokasinya bernilai ekonomis bagi Kota Jambi.
Setelah mengonsepkan segala persoalan, mereka menambahkan tim, dan menghadap Wali Kota Jambi karena secara administratif di bawah Pemkot Jambi.
"Ternyata konsep ini juga merupakan konsep serupa pak Wali pada 2017 yang belum rampung. Setelah administrasi kita lakukan hingga tingkat RT, kita juga dibantu dengan tokoh pemuda dan masyarakat sekitar," lanjutnya.(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News