Cerita Munculnya Jambi Night Market, Berawal dari Main 'Benteng' hingga Kelaparan

Jambi Night Market (JNM) muncul sebagai wadah industri kreatif yang bergerak meramaikan kawasan pasar loak di Kota Jambi.

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/M Yon Rinaldy
Suasana gelaran Festival Kuliner Jambi Night Market, Kota Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Jambi Night Market (JNM) muncul sebagai wadah industri kreatif yang bergerak meramaikan kawasan pasar loak di Kota Jambi.

Kawasan pasar lowak yang terletak di Kecamatan Pasar Jambi merupakan daerah dengan stigma rawan kejahatan saat malam tiba.

Sehingga, suasana ramai pagi hari akan berubah sepi mencekam ketika lewat waktu maghrib lantaran sepi aktivitas manusia.

Tribun Jambi sempat mewawancarai Jagat Alfath Nusantara sebagai Project Offecer JNM yang mengawali perubahan suasana Pasar Jambi menjadi jadi pilihan tempat berwisata malam.

Ia bersama Rahmanda Agesti, Koordinator Operasional JNM serta Ridho Prizka Putro Koordinator Prokes dan Medis JNM berkunjung ke kantor Tribun Jambi.

Beberapa dari mereka yang berjumlah 60 orang menganggap suasana di Jambi dengan tren Covid-19 semakin melandai, membuat sekelompok pemuda aktif tersebut jenuh.

"Semua dalam keadaan krisis dan sebagainya. Kita bingung aja gitu, apa ya kira-kira gitu yang bisa kita lakuin untuk bantu masyarakat. Akhirnya kita breakdown agar tidak terlalu jauh, bantu masyarakat itu seperti apa," kata Jagat.

Terciptalah ide membantu melalui UMKM yang kemudian spesifikasi pada bentuk kuliner.

Baca juga: Ini Asalan Kawasan Pasar Loak Disulap Jadi Jambi Night Market

Alasannya yaitu kuliner merupakan UMKM yang tidak pernah mati, terutama Jambi memiliki banyak kuliner menarik agar dapat terkenal.

"Lokasi yang kami pilih di pasar itu alasannya sesederhana waktu PPKM tahun 2020 masih sangat ketat banget, kami pernah main Benteng (permainan tradisional-red) di kawasan pasar," lanjutnya.

Mereka sempat tertangkap dengan beberapa orang petugas gabungan PPKM, dan diperintahkan untuk berbaris.

Mereka berjumlah 12-16 orang, dan ditanyai identitas kampusnya yang beragam tersebut.

"Setelah ditangkap kita kelaparan saat itu, kita berpikir kayaknya bagus dibuat tempat yang mudah untuk beli kuliner," lanjutnya.

Pada tahun 2021 mereka melahirkan ide pengadaan ala Kota Tua-nya Jambi dengan ditemani penampilan musik langsung lengkap selingan permainan sebagai hiburan.

Baca juga: Sensasi Wisata Jambi Paradise Awal dan Akhir Pekan

Saat itu mereka bedah referensi dari teman-temannya yang sempat ditangkap petugas saat main di pasar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved