Kernet Angkot di Palembang Habisi Preman saat Diminta Uang Mangkal Tak Terima Hanya Diberi Rp 5 Ribu

Penangkapan Satriansyah alias Aan (30) di Batam menguak misteri pembunuhan M Toni di Jalan Tengkuruk Permai samping pos lantas, Kecamatan Bukit Kecil

Editor: Suci Rahayu PK
Sripoku.com/Andi Wijaya
Pelaku Aan saat diamankan di Polrestabes Palembang, Jumat (10/6/2022). 

TRIBUNJAMBI.COM - Penangkapan Satriansyah alias Aan (30) di Batam menguak misteri pembunuhan M Toni di Jalan Tengkuruk Permai samping pos lantas, Kecamatan Bukit Kecil Palembang pada 24 November 2021 lalu

Penangkapan dilakukan Unit Pidum dan Team Tekab 134, Polrestabes Palembang pada Kamis (9/6) sekitar pukul 21.30 WIB.

Setelah ditangkap, Aan memberi pengakuan motif pembunuhan yang dilakukannya pada M Toni.

Saat gelar perkara di Polrestabes Palembang, Aan mengaku kesal dengan korban.

Aan mengaku, dirinya nekat karena kesal dengan korban yakni M Toni (29) di Jalan Tengkuruk Permai samping pos lantas, Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

" Kesal pak dengan korban aku, sudah sering dibuat korban kesal. Dimana saat kami ngetem di air mancur korban ini sudah di kasih duet 5000 ribu, tapi masih minta lagi," ungkap Aan berprofesi kernet Kertapati -Ampera ini.

Ia menjelaskan, saat kejadian waktu itu ia dengan mobil angkotnya sedang mangkal di TKP (tempat kejadian perkara).

Lalu saat itu bertemu dengan korban dan korban meminta uang mangkal di air mancur.

" Sudah saya kasih pak 5000 ribu, tapi korban malah minta tambah, saat kesal lalu pulang ke rumah.

Baca juga: Warga Jambi Antusias Kunjungi Pameran Otomotif Toyota di Mal Jamtos

Baca juga: Heboh Nasi Padang Babi yang Dijual Restoran Babiambo, Hanya Beroperasi 3 Bulan

Sedangkan sopir masih stanbay disana," katanya.

Saat pulang kerumah, dirinya mengambil sebilah pisau dan dengan mengendarai sepeda motor langsung mendatangi TKP kembali.

" Saat itu langsung saya tusuk korban dan hingga akhrirnya korban meninggal dunia.

Lalu saya Kabur ke kota Muara Enim ke rumah saya.

Namun rasa takut terus menghantui, lalu saya pun kembali pergi ke Batam, kepulauan Riau," bebernya.

Sesampai di Riau, ia pun bekerja di pabrik plastik selama 4 bulan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved