Tragedi Elf Maut
Najea Kini Yatim Piatu, Ayah dan Ibunya Jadi Korban Elf Maut. Lokasi Musibah Jalanannya Menurun
Najea (6) terpaksa jadi anak yatim piatur setelah orangtuanya, Aisyah (29) dan Yayan (30) jadi korban tewas dalam kecelakaan maut di jalur pantura
Polres Karawang dan Unit Laka Korlantas Polri gelar olah TKP kecelakaan maut di jalur pantura Karawang, tepatnya di Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari. "Hari ini kita ingin memastikan bagaimana posisi kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan kemarin, " kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono.
Kata AKBP Aldi Subartono, dari hasil oleh TKP akan menentukan siapa yang akan menjadi tersangka dalam kecelakaan tersebut."Hal-hal lainnya akan disebutkan dalam gelar perkara, " katanya.
Seperti diketahui, kata Aldi, kecelakaan bermula ketika mobil microbus elf dari arah Karawang menuju Cikampek melaju dengan cepat. Sesampai di TKP, kendaraan yang dikemudikan bus Elf T-7556-DB, Deni Budiman (40) itu oleng dan menghantam pembatas jalan hingga melintas dan melawan arus.
Mobil elf itu pun langsung menghantam lima kendaraan dimana satu kendaraan mobil pikap dan empat kendaraan roda dua atau sepeda motor. Kecelakaan itu pun menewaskan sebanyak tujuh warga dan sepuluh warga mengalami luka-luka ringan hingga berat.
Dalam sebuah video amatir yang direkam oleh warga, terlihat sopir bus elf tersebut terjepit di bagian depan mobil yang ringsek.
"Sopir mengalami luka berat, bernama Deni Budiman 41 tahun warga Jatitujuh, Majalengka, " kata Kasat Lantas Polres Karawang AKP La Ode Habibi Ade Jama.
Habibi mengatakan dalam kecelakaan maut 7 orang tewas. Sebanyak 9 korban berada di RS Karya Husada dengan total 6 korban meninggal, 2 luka berat dan 1 luka ringan. Kemudian 1 korban meninggal, 1 luka berat dan 1 luka ringan berada di RS Fikri dan 1 korban luka berat ada di RS Siloam.
Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan mendalami penyebab kecelakaan maut tersebut. Menurut keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian, kecelakaan terjadi karena laju mobil Elf T 7556 DB tak terkendali hingga menyeberang ke lawan arah hingga menabrak sejumlah sepeda motor.
Asep (40) salah seorang pedagang warung pinggir jalan lokasi kejadian kecelakaan mengerikan mengaku masih terbayang-bayang musibah mengenaskan tersebut. Saat kejadian terdengar suara benturan keras, yang kemudian terdengar suara teriakan histeris.
"Saya belum pernah melihat darah di mana-mana dan orang tergeletak di jalan penuh darah," katanya.
Menurutnya, banyak warga keluar rumah untuk membantu korban yang tergeletak. Bahkan dia melihat ada seorang balita dan wanita tergeletak di tengah jalan. Warga memindahkan korban ke pinggir jalan. Namun ada beberapa yang sudah meninggal hingga ditutup kardus atau kertas koran."Ada yang sudah enggak bergerak, ada yang masih bergerak minta tolong. Tapi kita kan ngeri banyak darah. Seumur hidup saya baru lihat kayak gini ngeri banget," katanya.
Iman, warga sekitar lokasi kejadian menyebut sebelum musibah terjadi kendaraan bermotor jenis elf terlihat oleng dari kejauhan. Mobil tersebut juga melaju sangat kencang.
“Jadi oleng terus naik pembatas jalan dan masuk ke jalur yang berlawanan arah hingga menabrak puluhan pemotor,” ujar Iman.
Pantauan di lokasi kejadian sekitar 150 meter setelah jembatan irigasi Tamelang atau jalan arteri Karawang menuju Pantai Utara (Pantura). Kondisi jalan setelah melewati jembatan irigasi Tamelang menurun hingga sekitar hingga 1 meter, kemudian setelah berjarak sekitar 20 meter kembali menanjak.
Warga bernama Irfan menceritakan saat kejadian roda bagian kanan elf maut terangkat ke atas. Tidak lama kemudian mobil tersebut menyeberang ke arah lawan arus menabrak Avanza, mobil pikap, dan empat sepeda motor.