Tragedi Elf Maut
Najea Kini Yatim Piatu, Ayah dan Ibunya Jadi Korban Elf Maut. Lokasi Musibah Jalanannya Menurun
Najea (6) terpaksa jadi anak yatim piatur setelah orangtuanya, Aisyah (29) dan Yayan (30) jadi korban tewas dalam kecelakaan maut di jalur pantura
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Najea (6) terpaksa jadi anak yatim piatu setelah orangtuanya, Aisyah (29) dan Yayan (30) jadi korban tewas dalam kecelakaan maut di jalur pantura Karawang, Jawa Barat. Kecelakaan maut itu tepatnya di Desa Tamelang Kecamatan Purwasari, Karawang. Saat kecelakaan maut terjadi, Aisyah dan Yayan sedang menumpang mobil pikap sepulang wisata di Purwakarta.
Dalam kecelakaan itu, Najea alami luka berat. Di mata keluarga, Aisyah dikenal sebagai pribadi yang periang dan sering menghibur ketika kumpul dengan keluarga.
"Ia sangat periang dan paling periang. Sangat baik dan ketika kumpul dengan keluarga dia yang paling ceria, tentu kami sangat kehilangan, " kata Warsito (47), paman korban di rumah duka Desa Belendung, Kecamatan Klari, Senin(16/5).
Ayah Aisyah atau kakak Warsito dalam kecelakaan itu mengalami luka ringan. Adapun tiga keponakannya bernama Amam Tamimi, Ati dan Asmadi juga mengalami luka ringan dan masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Warsito menyebut, para korban ini baru pulang seusai wisata di Purwakarta. Kemudian, karena ada keluarga yang tinggal di Tamelang, rombongan berencana untuk mengantar terlebih dahulu pulang sebelum kembali ke Desa Belendung, Kecamatan Klari.
Namun nahas, mobil pikap yang ditumpangi satu keluarga itu ditabrak bus elf yang oleng dan menabrak pembatas jalan hingga lawan arus. Warsito mengatakan, Aisyah hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sementara itu Yayan suaminya bekerja sebagai karyawan swasta.
"Sebelumnya Aisyah sempat bekerja, tetapi ia memutuskan berhenti untuk merawat anak, " katanya.
Sopir Mengantuk
Deni sopir maut asal Majalengka yang mengalami kecelakaan di jalur pantura Karawang dan menewaskan 7 orang pada Minggu (15/5) sudah bisa berkomunikasi. Kepala Dusun (Kadus) Kaputren, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Yahya Sunarya mengungkapkan, informasi yang diterima dari aparat desa yang menengok Deni di sebuah rumah sakit di Purwakarta, sopir maut tersebut mengaku mengantuk saat musibah terjadi.
Saat itu, Deni yang berprofesi sebagai sopir di sebuah perusahaan hendak menjemput staf karyawan perusahaan. "Informasi yang saya terima itu ngantuk," ujar Yahya.
Deni mengalami luka berat di bagian tubuhnya. "Luka parah di bagian kepala. Saat ini, mertuanya yang berasal dari sini (Majalengka) didampingi aparat desa sudah berangkat ke Purwakarta untuk nengok," ucapnya.
Yahya menyebut, meski di kartu identitasnya (KTP) beralamat di Desa Putridalem, Deni sudah lama tidak pulang ke rumahnya. Deni juga tidak memiliki rumah di Majalengka, melainkan hanya rumah mertuanya.
"Benar orang sini, sesuai KTP mah, tapi sudah lama enggak pulang. Di sini juga tidak punya rumah, ini rumah orang tua istrinya," jelas dia.
Menurutnya, selama ini Deni tinggal di Sumedang. Sebab, istrinya yang berprofesi sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan itu menjadi alasan Deni jarang ke Majalengka. "Selama ini Deni tinggal di Sumedang, karena istrinya juga jadi TKW. Di sini (Majalengka) hanya anaknya aja yang tinggal sama mertuanya. Jadi jarang banget, bisa dibilang enggak menentu datang ke Majalengka. Istrinya sudah 4 tahun yang lalu jadi TKW. Sementara Deni kerja jadi sopir di sebuah perusahaan di Karawang," katanya.
Pentolan KKB Papua Kembali Diamankan Satgas Operasi Damai Cartenz di Yahukimo, Ini Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
Natasha Rizky Sempat Menangis saat Desta Melarangnya Main Sinetron: Pasti Kan Ada Pengorbanan! |
![]() |
---|
Mimpi Buruk Ferran Torres di Barcelona, Xavi Tak Akan Meliriknya Lagi Musim Depan |
![]() |
---|
AC Milan Masih Akan Beri Kesempatan Kepada Charles De Ketelaere Yang Tampil Mengecewakan |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Inara Rusli Mau Menikah dengan Virgoun, Singgung Soal Pria Idaman |
![]() |
---|