Mudik Lebaran 2022

Hindari Tanggal Puncak Mudik, Berdasarkan Survei Mulai Tanggal 28-30 April dan 8-9 Mei

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati meminta masyarakat agar menghindari tanggal puncak arus mudik.

Editor: Fifi Suryani
(BERITA KOTA/ANGGA BN)
Ilustrasi kemacetan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati meminta masyarakat agar menghindari tanggal puncak arus mudik.

“Kami sudah mengidentifikasi dari survei puncak berangkat mudik lebih panjang 28, 29, 30 dan arus balik 8 dan 9," katanya dalam talkshow Mudik di Era New Normal, Selasa (26/4/2022).

Kemenhub bersama kepolisian dan pengelola jalan tol telah berkoordinasi dan mengidentifikasi titik-titik rawan kemacetan pada saat mudik lebaran.

Adita menjelaskan koordinasi secara intensif dilakukan sebagai upaya pengamanan serta kelancaran.

"Hindarilah tanggal-tanggal padat itu, cari waktu yang mungkin lebih leluasa untuk melakukan perjalanan," ucap Adita.

Menurutnya, hasil identifikasi menunjukkan titik kritis kemacetan mulai dari KM 49 hingga KM 400-an yang ada di wilayah Semarang.

Adita menuturkan kebanyakan pemudik akan berpencar di Semarang, sebagian mengarah ke selatan, dan lainnya bergerak ke arah timur.

"Karena itu di ruas jalan tol Trans Jawa akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Rekayasa berupa ganjil genap dan one way (satu arah) yang nantinya akan dilaksanakan secara bersamaan dan ditambah dengan adanya peraturan truk bermuatan sumbu tiga itu dilarang masuk melalui jalan tol ini,” ucap dia.

Adita menambahkan rekayasa lalu lintas ganjil genap dan one way merupakan hasil kajian Kemenhub berdasarkan perhitungan rasio antara volume kendaraan dibandingkan kapasitas jalan tol.

Pemberlakuan dua rekayasa lalu lintas bersamaan ini lantaran adanya identifikasi potensi penerapan ganjil genap belum cukup membantu kelancaran arus kendaraan di jalan tol.

"Opsi ini diperlukan karena dikhawatirkan masih tetap terjadi kepadatan hingga beberapa ruas tidak bergerak," ungkapnya.

Dirikan Posko Angleb Terpadu

Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022 sebelumnya diresmikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Senin (25/4/2022).

Menhub mengatakan, keberadaan posko ini sangat penting untuk mengkoordinasikan penyelenggaraan angkutan lebaran di seluruh wilayah Indonesia secara terpadu.

“Posko ini begitu penting untuk mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan mudik pada tahun ini, mengingat animo masyarakat untuk mudik pada tahun ini sangat tinggi,” jelas Menhub.

Menhub mengatakan, dalam posko ini akan menghimpun data pergerakan transportasi umum dan penumpang serta kendaraan pribadi.

"Informasi ini penting untuk disampaikan ke masyarakat, sehingga masyarakat dapat lebih merencanakan perjalanannya dan bisa melakukan mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan di hari puncak (28 s.d 20 April 2022),” ujar Menhub.

Dalam tinjauannya ke posko pusat, Menhub berkomunikasi secara daring dengan petugas di sejumlah wilayah di Jawa Barat, Bali, Surabaya, Merak, dan sejumlah daerah lainnya.

“Hampir di semua sektor sudah menunjukkan peningkatan pergerakan penumpang. Di kereta api sampai saat ini sudah 1,5 juta penumpang dari total 8 juta yang diprediksi mudik menggunakan kereta api. Ini yang memang kita harapkan yaitu masyarakat untuk mudik lebih awal,” kata Menhub.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, dengan tingginya animo masyarakat untuk melakukan mudik khususnya menggunakan kendaraan pribadi, telah dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas sejak jauh-jauh hari.

“Kepada para petugas posko, agar dapat memanfaatkan posko ini untuk mengkoordinasikan dengan baik data-data pergerakan yang dapat menjadi informasi yang berguna untuk melayani masyarakat, dalam rangka mewujudkan mudik yang aman dan sehat,” tuturnya.

Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022 (1443 H) dimulai pada H-7 (25 April 2022) s.d H+7 (10 Mei 2022) selama 16 hari bertempat di Kantor Kementerian Perhubungan. 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved