Berita Jambi
Manusia Gerobak Berkedok Masih Marak saat Ramadan di Kota Jambi Walau Jumlahnya Tinggal 30 Persen
Berita Jambi-Modus 'manusia gerobak' dalam bulan Ramadan seolah masih marak di Kota Jambi untuk meminta bantuan melalui belas kasihan orang-orang derm
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Modus 'manusia gerobak' dalam bulan Ramadan seolah masih marak di Kota Jambi untuk meminta bantuan melalui belas kasihan orang-orang dermawan, Sabtu (23/4/22).
Hal tersebut sampaikan Noviarman, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Jambi saat diwawancarai Tribun Jambi.
"Kalau sudah lewat Ramadan, jumlahnya drastis berkurang. Tetapi dibandingkan dua tahun lalu jumlah sekarang kira-kira 30 persen manusia gerobak," ujar Noviarman.
Manusia gerobak merupakan sebutan dari orang yang membawa gerobak dan meminta-minta hanya dengan menunjukkan ketidakberdayaannya.
Kata Noviarman, polanya para manusia gerobak akan berdiam diri di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Broni, Kota Jambi saat tidak ada petugas.
"Karena menggunakan gerobak jadi sulit kita untuk menindak mereka. Sejauh ini masih sebatas teguran untuk mereka," jelasnya.
Petugas Dinsos Kota Jambi bahkan tidak jarang kucing-kucingan dengan manusia gerobak ketika kegiatan monitoring.
Terkadang manusia gerobak mengelabui petugas dengan berkedok sebagai pemungut sampah di TPS. (TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)
Simaklah berita-berita terbaru Tribunjambi.com melalui Google News
Baca juga: Lima Anak di Bawah Umur Diduga Geng Motor Kini Dibina di Dinsos, Ikut Tausiah hingga Salat Subuh