Mahasiswa Kedokteran Dibunuh

Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran, Istri dan Anak Tiri Pembunuh Bisa Bebas Jeratan Hukum

Saat ini, polisi menyimpulkan kasus ini pembunuhan berencana dengan tersangka tunggal Ziath Ibrahim Bal Biyd.

Editor: Rahimin
Kolase SURYA.co.id/Luhur Pambudi/Istimewa
Ziath Ibrahim Bal Biyd tersangka pembunuh mahasiswa kedokteran Bagus Prasetya Lazuardi. 

TRIBUNJAMBI.COM -  Polisi terus mendalami kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya) Bagus Prasetya Lazuardi

Saat ini, polisi menyimpulkan kasus ini pembunuhan berencana dengan tersangka tunggal Ziath Ibrahim Bal Biyd.

Saksi lain yang sudah diperiksa seperti TS, anak tiri tersangka dan pacar korban serta SL, istri tersangka bakal terbebas dari jeratan hukum. 

TS dan SL telah diperiksa penyidik Jatanras Polda Jatim pada Senin (18/4/2022) terkait kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka.

Sampai Rabu (20/4/2022), penyidik juga sudah meminta keterangan empat saksi lainnya.  

Kabid Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengaku, penyidik belum memperoleh temuan baru yang bakal mengembangkan kasus yang mengarah pada adanya tersangka baru.

Baca juga: Terancam Hukuman 20  Tahun Usai Bunuh Mahasiswa Kedokteran, Niat Ziath Nikahi Anak Tiri Sirna

"Dari 6 itu belum ada yang mengarah sebagai tersangka (baru), semua masih saksi. Termasuk istri dan anak tirinya," katanya 

Artinya, kata Kombes Pol Dirmanto, kasus pembunuhan ini masih sesuai temuan awal penyidik yakni dilakukan pelaku tunggal, Ziath Ibrahim Bal Biyd (38). 

"Semua ini kalau kita simpulkan, berstatus kasus pembunuhan berencana dengan tersangka tunggal," ujarnya.

Kasus ini diduga pembunuhaan perencanaan terungkap saat tersangka membujuk korban yang juga kekasih anak tirinya, agar mau datang menemuinya di hari pembunuhan, Kamis (7/4/2022).

Tersangka mengiming-imingi akan memberi oleh-oleh kepada korban Bagus Prasetya Lazuardi.

Makam korban pembunuhan. Kanan : mahasiswa kedokteran UB bernama Bagus Prasetya Lazuardi (25). Ayah Bagus, dr Tutit Lazuardi mengungkap 3 setelah tahu anaknya tewas di Pasuruan.
Makam korban pembunuhan. Kanan : mahasiswa kedokteran UB bernama Bagus Prasetya Lazuardi (25). Ayah Bagus, dr Tutit Lazuardi mengungkap 3 setelah tahu anaknya tewas di Pasuruan. ((Kolase SURYA.co.id/Galih Lintartika/Samsul Hadi))

Tersangka tahu, Bagus Prasetya Lazuardi mau pulang ke Tulungagung. Sebagai pancingan, ia ingin memberi oleh-oleh kepada keluarga Bagus Prasetya Lazuardi.

Setelah mengirimkan pesan singkat ke Bagus Prasetya Lazuardi, tersangka keluar dari rumah mengendarai motor Yamaha Mio warna biru miliknya.

Tersangka menuju ke rumah temannya berinisial YP tujuannya menitipkan sepeda motornya sebelum menemui Bagus Prasetya Lazuardi.

Setelah itu, tersangka dan Bagus Prasetya Lazuardi Bagus naik mobil Kijang Innova dengan niat awal mencari tempat tongkrongan seperti warung kopi (Warkop).

Usai berkeliling di kawasan Singosari, Malang, mereka tidak menemukan warkop yang diinginkan karena tutup.

Keduanya lantas ke sebuah Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Singosari, Kabupaten Malang.

Setibanya di sana, tersangka terlibat cekcok dengan Bagus Prasetya Lazuardi.

Ia menuding Bagus Prasetya Lazuardi melakukan pelecehan seksual terhadap anak tirinya inisial TS melalui aplikasi percakapan.

Tudingan itu hanya alasannya untuk meluapkan kecemburuan terhadap korban. 

Ddiam-diam tersangka menyukai anak tiri yang menjadi kekasih Bagus Prasetya Lazuardi.

Di tempat itulah tersangka kalap menghabisi Bagus Prasetya Lazuardi dengan membekap kepalanya menggunakan kantung kresek.

Baca juga: Usai Dibunuh Jenazah Mahasiswa Kedokteran Disimpan Dalam Mobil Semalaman dan Dibuang

Selanjutnya, tersangka menindih bagian dada Bagus Prasetya Lazuardi saat masih duduk di kursi jok penumpang samping kiri kursi sopir.

"Eksekusi di Malang. Di pinggir jalan. Sendirian. Pertama diajak keluar untuk nongkrong, lalu mencari tempat, lalu dieksekusi," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono, Selasa (18/4/2022).

Penyidikan kepolisian, Bagus Prasetya Lazuardi dieksekusi sekitar pukul 22.00 WIB, pada Kamis (7/4/2022).

Setelah Bagus Prasetya Lazuardi dipastikan tewas, tersangka tidak lantas membawanya ke Kabupaten Pasuruan untuk membuang jenazah korban. 

Melainkan, menyimpan jenazah di dalam mobil Toyota Kijang Innova bernopol N-1966-IG, milik korban. 

Selanjutnya tersangka memarkirkan mobil itu di area parkir sebuah ruko di kawasan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo No 31F, Blimbing, Kota Malang

Jumat (8/4/2022) dini hari, tersangka menitipkan kunci mobil tersebut ke rumah seorang temannya, yang berinisial YP. Lalu, pulang ke rumahnya, dengan menyewa jasa antar ojek online (ojol). 

Kemudian, pada pagi harinya. Tersangka berupaya kembali mengambil kunci mobil dari kediaman temannya untuk berniat mencari tempat yang aman untuk membuang jenazah. 

Setelah berkeliling mencari area tempat yang dirasa pas atau minim jangkauan masyarakat, yakni di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan. 

Di situlah tersangka membuang jenazah dengan menutup bagian tubuh korban menggunakan tumpukan rumput liar. 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul NASIB Istri dan Anak Tiri Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB seusai Diperiksa, Polisi Beber Hasilnya

Baca juga: CARA Ayah Tiri Pacar Habisi Nyawa Mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya

Baca juga: Usai Bunuh Mahasiswa Kodekteran di Malang, Pelaku Berencana Jual Mobil Korban

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved