Mahasiswa Kedokteran Dibunuh

Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran, Istri dan Anak Tiri Pembunuh Bisa Bebas Jeratan Hukum

Saat ini, polisi menyimpulkan kasus ini pembunuhan berencana dengan tersangka tunggal Ziath Ibrahim Bal Biyd.

Editor: Rahimin
Kolase SURYA.co.id/Luhur Pambudi/Istimewa
Ziath Ibrahim Bal Biyd tersangka pembunuh mahasiswa kedokteran Bagus Prasetya Lazuardi. 

Usai berkeliling di kawasan Singosari, Malang, mereka tidak menemukan warkop yang diinginkan karena tutup.

Keduanya lantas ke sebuah Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Singosari, Kabupaten Malang.

Setibanya di sana, tersangka terlibat cekcok dengan Bagus Prasetya Lazuardi.

Ia menuding Bagus Prasetya Lazuardi melakukan pelecehan seksual terhadap anak tirinya inisial TS melalui aplikasi percakapan.

Tudingan itu hanya alasannya untuk meluapkan kecemburuan terhadap korban. 

Ddiam-diam tersangka menyukai anak tiri yang menjadi kekasih Bagus Prasetya Lazuardi.

Di tempat itulah tersangka kalap menghabisi Bagus Prasetya Lazuardi dengan membekap kepalanya menggunakan kantung kresek.

Baca juga: Usai Dibunuh Jenazah Mahasiswa Kedokteran Disimpan Dalam Mobil Semalaman dan Dibuang

Selanjutnya, tersangka menindih bagian dada Bagus Prasetya Lazuardi saat masih duduk di kursi jok penumpang samping kiri kursi sopir.

"Eksekusi di Malang. Di pinggir jalan. Sendirian. Pertama diajak keluar untuk nongkrong, lalu mencari tempat, lalu dieksekusi," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono, Selasa (18/4/2022).

Penyidikan kepolisian, Bagus Prasetya Lazuardi dieksekusi sekitar pukul 22.00 WIB, pada Kamis (7/4/2022).

Setelah Bagus Prasetya Lazuardi dipastikan tewas, tersangka tidak lantas membawanya ke Kabupaten Pasuruan untuk membuang jenazah korban. 

Melainkan, menyimpan jenazah di dalam mobil Toyota Kijang Innova bernopol N-1966-IG, milik korban. 

Selanjutnya tersangka memarkirkan mobil itu di area parkir sebuah ruko di kawasan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo No 31F, Blimbing, Kota Malang

Jumat (8/4/2022) dini hari, tersangka menitipkan kunci mobil tersebut ke rumah seorang temannya, yang berinisial YP. Lalu, pulang ke rumahnya, dengan menyewa jasa antar ojek online (ojol). 

Kemudian, pada pagi harinya. Tersangka berupaya kembali mengambil kunci mobil dari kediaman temannya untuk berniat mencari tempat yang aman untuk membuang jenazah. 

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved