Mulai Tahun Ini Pemerintah Akan Berikan Vaksin Kanker Serviks Gratis
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan memberikan vaksin kanker serviks atau Human Papilloma Virus (HPV) secara gratis mulai tahun ini.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan memberikan vaksin kanker serviks atau Human Papilloma Virus (HPV) secara gratis mulai tahun ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pemberian vaksin kanker serviks merupakan program imunisasi rutin.
"Gratis, dibiayai oleh negara, (mulai) tahun ini," ujar Budi di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Program ini, lanjut Budi, dilaksanakan sebagai tindakan preventif dan promotif pemerintah dalam penerapan kebutuhan kesehatan dasar.
Dia juga menyebut vaksinasi lebih bersifat memberikan pencegahan akan terjadinya perburukan penyakit, dan bukan untuk menyembuhkan penyakit.
"Seperti Covid-19, kalau kita sakit biayanya puluhan juta masuk RS tapi kalau kita cegah preventif pakai masker, minum vitamin itu jauh lebih murah, jadi vaksinasi itu sifatnya mencegah bukan mengobati orang sakit," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal menambah jumlah imunisasi rutin dari 1 jenis vaksin menjadi 14 jenis.
Baca juga: Dinas Kesehatan Muaro Jambi Buka Gerai Vaksin di Masjid
Menkes menjelaskan, penambahan jenis vaksin dalam imunisasi rutin tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan promotif dan preventif pada penerapan Kebutuhan Dasar Kesehatan (KDK).
Salah satu vaksin yang bakal dimasukkan di dalam program imunisasi rutin yakni vaksin kanker serviks atau Human Papilloma Virus (HPV).
"Kami akan wajibkan vaksinasi kanker serviks, untuk mencegah agar tidak terkena kanker diujung nanti. Jadi lebih baik kita melakukan pencegahan agar hidup lebih produktif," kata Budi ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (25/1/2022).
Budi menjelaskan, salah satu alasan memasukkan imunisasi HPV dalam daftar program imunisasi rutin lantaran kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling banyak membuat perempuan Indonesia meninggal dunia.
Ia pun mengatakan, dengan melakukan tindakan promotif dan preventif tersebut, pengeluaran negara juga menjadi lebih hemat.
Baca juga: Mashuri Imbau Warga Lebaran di Merangin Saja dan Tingkatkan Imunitas Tubuh dengan Vaksin Booster
"Karena memberi vaksinasi anti kanker serviks lebih murah ketimbang merawat ibu atau wanita yang sudah terkena kanker serviks nanti sesudah tahapnya lanjut," ujar Budi.
Selain imunisasi kanker serviks, Kemenkes juga bakal menambah imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk mencegah pneumonia dan Rotavirus untuk mencegah diare.
Pasalnya, kedua penyakit tersebut sangat rentan menginfeksi bayi di bawah usia di bawah 2 tahun.
"Kalau kena infeksi, semua asupan dari bayi ini akan beralih untuk digunakan tubuh untuk menangkal infeksi sehingga berkemungkinan terkena stunting, dan kalau kena stuntung kita ketahui IQ anak-anak bisa turun hingga 20 persen," kata Budi.
Berita ini telah tayang di Kompas.tv
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Kepegawaian Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, Al Haris: Gaji Masih Dibayar Kemenkes |
![]() |
---|
Daftar Gaji Dokter Intersip 2023 Setelah Revisi, Kategori Daerah Terpencil Capai Rp 6.499.595 |
![]() |
---|
Dinkes Tanjabtim Keluarkan Surat Edaran Imbauan Penghentian Sirop Paracetamol Anak |
![]() |
---|
Konsultasi Ranperda Inisiatif, Komisi lV DPRD Provinsi Jambi Kunker ke Kementrian Kesehatan |
![]() |
---|
Berlanjut di 2022, Fasha Kembali Raih Sabet 2 Penghargaan STBM dari Menteri Kesehatan |
![]() |
---|