Begini Kondisi Tiga Balita yang Terkena Gas Air Mata Saat Mahasiswa Demo Kenaikan BBM di Ternate

Tiga balita korban gas air mata ketika polisi berupaya membubarkan demonstrasi mahasiswa di depan Kampus I Universitas Khairun, Ternate, Senin lalu.

Editor: Teguh Suprayitno
Sumber: ANTARA/Abdul Fatah/Kompas.tv
Aparat Kepolisian Resor (Polres) Ternate, Polda Maluku Utara (Malut), Senin (18/4/2022), mengamankan puluhan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Ternate menolak kenaikan harga BBM dan jabatan presiden tiga periode. 

TRIBUNJAMBI.COM, TERNATE - Tiga balita ikut jadi korban gas air mata ketika polisi berusaha membubarkan demonstrasi mahasiswa di depan Kampus I Universitas Khairun, Ternate, Senin lalu (19/4/2022).

Ketiga balita itu yakni Anindira D Soamole (10 bulan), M Alfatar (5 bulan), dan Nuriah Bisromah (16 bulan). 

Diketahui keluarga ketiga balita itu tinggal di sekitar Kelurahan Akehuda, yang menjadi lokasi unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.

Kepala Bidang Humas Polda Maluku Utara Kombes Michael I Thamsil mengatakan kondisi tiga balita sudah diperiksa oleh dokter spesialis anak. Mereka diperiksakan karena orang tuanya khawatir kesehatan bayinya terganggu akibat gas air mata.

Menurut Kombes Michael, dokter spesialis anak Husain Assagaf SpA  yang didatangkan oleh Biddokkes Polda Maluku Utara memeriksa kondisi tiga balita itu di RS Bhayangkara Ternate.

Baca juga: Kelompok Anarko Disebut Keroyok Ade Armando, Polri: Susupi Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa

"Polda telah mendatangkan dokter spesialis anak di RS Bhayangkara Ternate untuk memeriksa kesehatan tiga balita oleh orang tuanya dikhawatirkan terkena gas air mata akibat kericuhan unjuk rasa di Kelurahan Akehuda Ternate kemarin," ujar Michael pada Selasa (19/4/2022).

Michael menuturkan, dari hasil pemeriksaan dokter, ketiga anak itu dinyatakan normal dan sehat. Namun ada anak yang memiliki beberapa penyakit ringan bawaan sejak sebelum aksi unjuk rasa. Dokter itu menyimpulkan tidak ada indikasi dampak dari gas air mata sebagaimana kekhawatiran orang tua mereka.

Unjuk rasa mahasiswa yang berlangung di Ternate ricuh dan diikuti penangapan tigapuluhan mahasiswa yang diduga memicu kericuhan oleh Polres Ternate. Para mahasiswa itu menolak kenaikan harga BBM dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.

Baca juga: ADD Belum Cair, Ribuan Perangkat Desa dan BPD di Kerinci akan Unjuk Rasa

Agar kericuhan tak meluas, polisi menangkap sebanyak 36 mahasiswa. Dari hasil pemeriksaan urine. satu mahasiswa diketahui positif menggunakan narkoba jenis THC atau ganja.

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved