Perang Rusia Ukraina
Intelijen AS Tak Temukan Bukti Rusia Lakukan Genosida di Bucha Ukraina
Intelijen AS dilaporkan tak memiliki informasi untuk mendukung tuduhan Presiden Joe Biden bahwa Presiden Rusia melakukan genosida di Ukraina.
TRIBUNJAMBI.COM, WASHINGTON - Intelijen Amerika Serikat (AS) dilaporkan tak memiliki informasi kuat untuk mendukung tuduhan Presiden Joe Biden bahwa Vladimir Putin telah melakukan genosida di Ukraina.
Laporan tersebut diungkapkan langsung oleh seorang pejabat pemerintahan Biden, Jumat (15/4/2022).
Pejabat Intelijen AS mengatakan dalam laporan tersebut bahwa genosida bertujuan menghancurkan kelompok etnis atau bangsa.
Tetapi menurut mereka, sejauh ini hal tersebut tak terlihat dari penyerangan Rusia ke Ukraina.
Seperti dikutip dari Sputnik, dua pejabat Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan, pernyataan Biden mempersulit mereka menghasilkan penilaian hukum yang tak memihak tentang apa yang terjadi di zona konflik.
Biden sebelumnya telah berbicara secara emosional tentang tindakan militer Rusia di Ukraina.
Pada Selasa (12/4/2022), Biden menggunakan kata genosida untuk merujuk pada situasi di Ukraina dan dampaknya terhadap dunia.
Baca juga: Putin Balas Dendam, 18 Diplomat Uni Eropa Diusir dari Rusia
Sementara pada akhir Maret, saat berkunjung ke Warsawa, Polandia, Biden mengeklaim bahwa Putin tak bisa tetap berada di puncak kekuasaan.
Hal itu membuat Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa pemerintah AS tak berniat melakukan penggantian rezim di Rusia.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pun merespons pernyataan Biden dengan mengatakan tuduhan itu merupakan upaya untuk sepenuhnya mendistorsi situasi di lapangan, dan tak bisa diterima.
Rusia melakukan serangan ke Ukraina sejak 24 Februari lalu dengan menyebutnya sebagai operasi militer khusus.
Rusia menegaskan tujuan dalam operasi ini adalah untuk melakukan "demiliterisasi" dan "denazifikasi" pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Baca juga: 1.000 Pasukan Ukraina di Mariupol Menyerah, Dikepung Rusia hingga Kehabisan Makanan dan Amunisi
Namun, saat Rusia mundur dari Kiev untuk memusatkan serangan ke selatan dan timur Ukraina, ditemukan sejumlah besar jasad warga Ukraina.
Penemuan terbesar terjadi di Bucha, di mana sekitar 350 jasad ditemukan pasukan Ukraina, dan menegaskan Rusia bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.
Sementara kepolisian Kiev pun menegaskan saat ini telah menemukan lebih dari 900 jasad warga sipil Ukraina di pinggiran kota Kiev.
Rusia sendiri membantah bahwa mereka pelakunya, dan menegaskan bahwa pembunuhan warga sipil itu rekayasa Ukraina untuk menjelekkan nama Rusia.
Baca juga: Bela Rusia, Kim Jong-un Sebut Joe Biden Lelaki Tua yang Pikun
Berita ini telah tayang di Kompas.tv
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News