Perang Rusia Ukraina

1.000 Pasukan Ukraina di Mariupol Menyerah, Dikepung Rusia hingga Kehabisan Makanan dan Amunisi

Seorang pria Inggris yang berjuang dengan pasukan Ukraina di Mariupol memutuskan menyerah ke Rusia.

Editor: Teguh Suprayitno
Sumber: Mstyslav Chernov/Associated Press
lustrasi. Seorang tentara Ukraina berjaga di Mariupol, 12 Maret 2022. 


TRIBUNJAMBI.COM, MARIUPOL - Seorang pria Inggris yang bergabung dengan pasukan Ukraina di Mariupol memilih menyerah pada tentara Rusia.

Pria bernama Aiden Aslin, dari Newark itu bersama unitnya menyerah ke Rusia setelah kehabisan makanan dan amunisi.

Aslin bergabung dengan marinir Ukraina pada 2018, dia mengatakan kepada teman dan keluarganya bahwa ia dan rekan-rekannya tak mampu lagi bertahan karena Rusia terus mengencangkan cengkeraman di Mariupol.

Dikutip dari The Guardian, ibu Aslin, Ang Wood mengungkapkan anaknya bersama rekan-rekannya menghadapi pertempuran hebat.

Aiden Aslin pria Inggris yang berjuang untuk Ukraina menyerah ke Rusia karena kehabisan makanan dan amunisi.
Aiden Aslin pria Inggris yang berjuang untuk Ukraina menyerah ke Rusia karena kehabisan makanan dan amunisi. (Sumber: Twitter@cossackgundi)

Tetapi mereka kemudian kehabisan amunisi dan makanan sehingga harus menyerah ke Rusia.

Menurut rekan Aslin, Brennan Philips, Aslin mencuitkan keadaannya di Twitter dengan nama Cossackgundi, di mana ia mengaku tak bisa keluar dan tak bisa menyerang balik.

“Saya yakin jika mereka masih memiliki peluru, mereka pasti akan menembakkannya,” kata Philips.

Baca juga: Amerika Mulai Frustasi, Kini Minta China Rayu Rusia

Aslin sebelumnya berjuang untuk Kurid Suriah YPG melawan ISIS antara 2015 hingga 2017 sebelum kemudian pindah ke Ukraina.

Pada video yang direkam Februari sebelum perang, Aslin mengungkapkan ia awalnya ingin menjadi polisi.

Tetapi, ia kemudian memilih bergabung untuk melawan ISIS, karena ia tak mau hanya duduk dan mengeluh, tetapi dia harus pergi untuk melakukan sesuatu.

Rusia sendiri mengeklaim bahwa 1.000 tentara Ukraina, termasuk 162 perwira dan 47 prajurit perempuan di Mariupol telah menyerah.

Selain itu dilaporkan sekitar 151 prajurit Ukraina yang terluka telah menerima pertolongan pertama di lokasi.

Mariupol sendiri menjadi salah satu tempat yang terus dibombardir pasukan Rusia sejak melakukan penyerangan ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Baca juga: Bela Rusia, Kim Jong-un Sebut Joe Biden Lelaki Tua yang Pikun

Mariupol sendiri bakal dijadikan Rusia sebagai penghubung antara Krimea, yang sudah diduduki sejak 2014, dengan wilayah separatis Donetsk dan Luhansk di Donbas, yang didudkung Moskow.

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Baca berita Tribunjambi.com di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved