Perang Rusia Ukraina

Bela Rusia, Kim Jong-un Sebut Joe Biden Lelaki Tua yang Pikun

Seperti tak gentar dengan ancaman Amerika Serikat, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un justru mendukung Rusia.

Editor: Teguh Suprayitno
kolase, kompas.com
Joe Biden dan Kim Jong Un-Biden. 

 

TRIBUNJAMBI.COM, PYONGYANG- Seperti tak gentar dengan ancaman Amerika Serikat, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un justru mendukung Rusia.

Rezim kediktatoran itu mengecam Presiden Amerika Serikat Joe Biden karena menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang atas invasi ke Ukraina.

Bahkan pihak Korea Utara menggambarkan Biden sebagai lelaki tua yang pikun.

Komentator Studi Internasional Korea Utara Kim Myong-chol dalam publikasi berjudul “Pecundang Akhir adalah Amerika Serikat”, yang diterbitkan KCNA, Sabtu (9/4/2022), mengecam Biden karena melabeli Putin penjahat perang.

“Menyebut Kepala Negara berdaulat sebagai penjahat perang dan diktator pembunuh tanpa alasan yang dapat dibenarkan dan dikonfirmasi untuk menegaskan ia harus digulingkan adalah penghinaan terhadap negara lain dan pelanggaran kedaulatan yang jelas,” tulis KCNA dilansir dari International Business Times.

Baca juga: Jawaban Menohok PM India Setelah Dirayu Joe Biden Agar Tak Beli Minyak Rusia

Kim menegaskan masalah itu muncul karena ia membaca naskah yang disipakan para pembantunya, yang khawatir karena Biden dikenal sering terpeleset.

“Jika tidak, kesimpulannya bisa jadi ada masalah dalam kemampuan intelektuanya dan bahwa ucapannya yang sembrono itu hanya menunjukkan kecerobohan lelaki tua yang pikun,” katanya.

Pernyataan Kim itu merujuk pada pernyataan Biden di Warsawa, Polandia, 26 Maret lalu terkait ucapan agar Putin digulingkan.

Kim juga mengatakan masalah keamanan tiba-tiba berubah menjadi masalah Hak Asasi Manusia untuk AS dan Barat.

“Media AS dan Barat dibanjiri berita utama yang mengerikan, seperti pembantaian kelompok dan pembantaian warga sipil,” tulisnya.

Baca juga: Ribuan Mayat Ditemukan di Wilayah Kyiv, Dampak Perang Rusia Ukraina

“Sementara politisi mereka menggembor-gemborkan hukuman penjahat perang dan menyerukan peningkatan sanksi dan menawarkan bantuan senjata,” kata Chol.

Ia pun menegaskan penyerangan Ukraina adalah produk dari plot bermotif politik yang direncanakan untuk membawa runtuhnya Rusia serta pemerintahannya.

Kim juga menambahkan AS dan negara Barat menjadi dalang agresi yang menyebabkan kekerasan, perang, bencana kemanusiaan dan ketidakstabilan di berbagai belahan dunia, termasuk Yugoslavia, Afghanistan dan Irak.

Ia juga menegaskan baik AS dan Barat tanpa ampun membunuh jutaan warga sipil yang tak berdosa.

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved