Ramadan 2022 di Jambi

Ponpes Raudlatul Asror di Tebo Tambah Waktu Mengaji Selama Bulan Suci Ramadan

Berita Tebo-Pesantren Raudlatul Asror dibangun pada tahun 2009 bertempatan di Desa Sumber Agung Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo. 

Penulis: Sopianto | Editor: Nani Rachmaini
Sopianto Arfan/tribunjambi
Santri Ponpes Raudlatul Asror, Selama Bulan Suci Ramadan Waktu Ngajinya Bertambah 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO- Pesantren Raudlatul Asror dibangun pada tahun 2009 bertempatan di Desa Sumber Agung Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo

Pimpinan Pondok Pesantren KH Basri S.Ag M.Si yang merupakan Ketua KPUD Tebo saat dikonfirmasikan Selasa (6/4/2022) mengatakan, pada bulan suci ramadan santri yang di sana hari kedua sudah mulai kembali ke pondok. 

Nantinya selama bulan suci ramadan santri yang modok bakal diajak pola ngaji kilatan.

Ada beberapa kitab tipis yang menjadi amalan pondok pesanteren.

Kegiatan sama seperti hari biasa, cuma selama bulan suci Ramadan ngajinya lebih banyak.

Biasanya istirahatnya mulai pukul 23.00 WIB hingga 4.00 WIB pagi. Kemudian untuk siang dari jam 14.00 WIB hingga 15.00 WIB, selebihnya belajar.

"Untuk ramadan ini kami khususkan, saya akan memanfaatkan waktu yang luang, karena saya nggak pernah ngajar di kelas, tidak pengen pekerjaan di kantor terganggu," jelasnya.

Basri menyebut, kalau pagi dirinya mengajar di Ponpes dari subuh sampai ke sorokan pertama hingga jam 7. Mungkin karena ini Ramadan, ada tambahan waktu hingga jam 8.

Selanjutnya ia mengatkan kalau tadarusan di ponpes tersebut diadakan setiap sholat 5 waktu.

Sementara itu, ponpes tersebut sudah menerapkan ponpes salafiah yang moderen, bahkan di sana sudah ada komunitas BLK yang mana tujuannya untuk pengembangan diri anak didik dari Ponpes Raudatul Asror.

Ia menyebut, Salafiah itu memang sedikit berat kalau dipenuhkan semua, kalau dilihat pondok ponpes salafiah di Jawa berdiri sendiri. 

"Kita berpikirnya begini, ada titik minimal yang harus dikejar, oleh santri itu, minimal ia mengetahui ia sedikit tata bahasa seperti apa, feel-nya gimana dan lain sebagainya," jelasnya 

Kalaupun santri melanjutkan di Jawa minimal santri itu tidak terkejut, karena antara ponpes di Jawa dan Sumatera memang ada metode penyesuian.

Selanjutnya untuk pelajaran umum sama seperti sekolah pada umum. 

Basri juga menjelaskan, untuk saat ini sedang menugaskan salah satu dari pihak keluarganya untuk menekuni dan memantapkan dan mendalami penghapalan Al-quran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved