Polemik PT APTP dan Forkompinda Sarolangun

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pembuatan parit gajah di bekas lahan PT APTP Agrindo di Sarolangun dan Pelawan belum kunjung dilakukan karena penolakan dari pihak security perusahaan sejak beberapa waktu lalu.

Padahal pencabutan HGU PT APTP Agrindo telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.

Bupati Sarolangun Cek Endra mengatakan, Pemda Sarolangun dan Forkompinda tinggal melakukan pelaksanaan saja dan menentukan tanggal.

CE menyebutkan, forkompinda Sarolangun melaksanakan surat keputusan dari kementerian ATR BPN, bahwa dalam syarat penyerahan antara plasma dan inti harus di buatkan batas disebutkan dalam perjanjian BPN.

"Itu kita tindaklanjuti, tentu dalam pelaksanaan tidak bisa bupati sendiri karena kita juga punya Kapolres dan Dandim, kita sama-sama," ungkapnya, Rabu (6/4/2022).

CE mengatakan, akan melakukan pertemuan kembali forkompinda dan menyepakati seperti apa yang akan dilakukan, CE mengklaim tidak ada permasalahan karena HGU plasma dan perusahaan telah terbagi.

"Ini kan juga untuk kepentingan perusahaan juga kalau tidak ada parit, orang-orang plasma bisa panen kelahan inti nanti," ujarnya.

Menurutnya, pihak Agrindo menerima keputusan tersebut, karena keputusan itu adalah keputusan bersama untuk kepentingan perusahaan dan masyarakat.

"Pemerintah hanya meluruskan saja, menegakkan apa yang diperintahkan oleh BPN," sebutnya.

Dia menjelaskan, pembuatan parit nantinya bukan untuk menguasai hanya saja yang telah dibagi oleh pihak BPN dan plasma hanya diberikan batas agar tidak menimbulkan konflik.

Lanjutnya, pihak perusahaan juga akan dipanggil oleh Pemda Sarolangun untuk komunikasikan hal ini.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Masjid Kubah Emas Jaman HBA –CE di Sarolangun Jadi Pusat Kajian Para Elemen Masyarakat

Baca juga: Musharudin Dukung Langkah Gubernur Jambi Lakukan Pelebaran Jalan Sarolangun-Jambi

Baca juga: Al Haris Prioritaskan Pelebaran Jalan Sarolangun-Jambi