Berita Viral

Viral Pungli di Sarolangun, Ternyata Sopir Bayar Tukang Tambal Ban buat Minta Uang Jalan ke Bos

Viral di media sosial seorang sopir mengaku mengalami pemalakan pungutan liar atau pungli di daerah Sungai Gedang, Sarolangun, rupanya cuma rekayasa

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Instagram/@infojambi__
Viral pungli di Singkut, Sarolangun, Rabu (22/1/2025) kemarin. Pekerja tambal ban rupanya dibayar buat bikin rekayasa 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN- Viral di media sosial seorang sopir mengaku mengalami pemalakan pungutan liar atau pungli di daerah Sungai Gedang, Kecamtan Singkut, Kabupatan Sarolanyun, Rabu (22/1/2025) kemarin.

Ternyata, pengakuan itu hanya akal-akalan agar dia mendapat ganti uang jalan dari bosnya.

Videonya sempat beredar dan viral di media sosial, karena mengaku dimintau uangh Rp500 ribu untuk sekali lewat. Jika tidak, disuruh putar balik.

"Terjadi pungli untuk setiap truk lewat daerah Singkut Sarolangun Jambi. Satu truk dimintai cap 500 ribu untuk sekali lewat jika tidak dibayar disuruh putar balik," tertulis pada video yang diviralkan akun Instagram @infojambi__, kemarin.

"Sebuah truk kosong tujuan Jambi-Lubuk Linggau mengalami pungli di daerah Sungai Gedang Kec Singkut Sarolangun Jambi tadi siang (22/01/2025)

"Satu truk dimintai uang cap 500 ribu untuk sekali lewat, jika tidak dibayar disuruh putar balik."

Namun, kurang dari sehari setelah videonya viral, sopir truk itu justru harus menyampaikan klarifikasi.

Pasalnya, setelah diusut polisi, ternyata aksinya hanya akal-akalan untuk mendapatkan ganti uang jalan dari bosnya.

"Klarifikasi kejadian pungli di Singkut Sarolangun, uang ternyata adalah rekayasa dari sopir untuk dapat ganti uang jalan dari bos," tertulis pada video yang diunggah akun yang sama pada Kamis (23/1/2025).

"Klarifikasi Pungli yang terjadi di Singkut Sarolangun!" 

Diketahui, dari keterangan polisi, sekitar pukul 13.00 WIB kemarin, sopir mobil jenis tronton warna oranye dengan nopol BH  8119 MU  berhenti di salah satu tampal ban yang ada di depan rumah makan Nagoya Desa Sungai Gedang, Kecamatan Singkut.

Sopir tersebut awalnya ingin menambah pispot atau minyak gemuk pada kaki-kaki kendaraannya.

Sopir mengaku uang jalannya tidak memadai, sehingga muncul niat untuk merekayasa bahwa dia kena pungli sebesar Rp500 ribu dengan modus mengecap atau menempel pada kendaraan.

"Sehingga sopir mobil meminta tolong kepada pekerja tambal ban untuk membantu merekayasa video seolah-olah sopir mobil tersebut terkena pungli sebesar Rp.500.000 dengan maksud agar bos pemilik mobil menganti kerugian yang dialami sopir mobil akibat kena pungli tersebut," tertulis pada keterangan video.

Tukang tambal ban tersebut di beri imbalan sebesar Rp. 50.000 oleh sopir mobil atas pembuatan video yang direkam oleh sopir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved