Muncul Varian Omicron SE yang Lebih Menular, Kemenkes: Jangan Panik
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara terkait geger temuan Covid-19 varian Omicron XE.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Publik dibuat cemas dengan munculnya varian baru Covid-19, yakni varian Omicron XE.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun angkat bicara terkait temuan Covid-19 varian Omicron XE yang buat geger.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyebut varian Omicron XE pertama kali ditemukan di Inggris pada 19 Januari 2022.
Hingga saat ini sudah lebih dari 600 kasus varian XE sejak ditemukan.
Dia menuturkan meski di Inggris terjadi peningkatan kasus Covid-19, namun adanya XE ini tidak memperlihatkan adanya lonjakan yang signifikan.
"Kalau kita lihat sub varian XE ini terdeteksi pertama kali di Inggris pada sampel di 19 Januari 2022, dan memang kalau kita lihat (angka kasus) tidak sampai 1.000 melainkan di angka lebih dari 600-an," terang Nadia dalam program Sapa Indonesia Pagi, KompasTV, Rabu (6/4/2022).
"Kalau kita lihat angka di Inggris walaupun terjadi peningkatan kasus tidak terjadi lonjakan yang disignifikan," tambahnya.
Baca juga: 80 Juta Orang Mudik Tahun Ini, Epidemiolog Ingatkan Omicron Masih Ada
Diketahui, varian XE merupakan rekombinasi dari varian omicron asli, BA.1 dan subvarian BA.2 yang sering disebut sebagai omicron siluman.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tingkat penularan Omicron XE sekitar 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2. Namun, tentunya temuan awal tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut oleh peneliti.
Tak hanya di Inggris, bahkan kini varian XE ditemukan di negara tetangga, Thailand, meski demikian Nadia menegaskan bahwa varian tersebut belum terdeteksi di Indonesia.
"Walaupun BA.1 dan BA.2 sudah ditemukan di kita, namun gabungannya saat ini belum, semoga saja kita tidak mendeteksinya. Kalaupun mendeteksinya, sama seperti negara lain, diharapkan tidak memberikan dampak ataupun tingkat keparahan," ujarnya.
Di sisi lain, Nadia meminta masyarakat tetap perlu waspada, terlebih pemerintah kini telah melonggarkan sejumlah aturan, termasuk diperbolehkannya mudik Hari Raya Idul Fitri 2022.
"Dan yang menjadi tatangan di Indonesia, ini adalah kegiatan mudik Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2022. Tentunya ini berbeda dengan Inggris kan tidak ada kegiatan yang mobilisasi besar," katanya.
Baca juga: Waspada Varian Omicron Siluman, Pakar Kesehatan Minta Warga Segera Vaksin
"Ini artinya yang harus kita waspadai dengan memperhatikan kondisi negara lain, serta yang terjadi di kita. Ini merupakan pelonggaran pertama yang cukup memiliki tantangan yang besar, di mana masyarakat yang mudik diprediksi bisa sampai dua kali lipat, 80 juta orang," ujar Nadia.
Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Tak Panik